Untuk yang kesekian kalinya Mesya harus berpisah dengan orang yang dia sayang.
Sebentar lagi David akan pergi ke Inggris dan sekarang Lia juga akan pergi ke Singapura. Mesya kembali sendiri, tak ada lagi yang menemani.
Tapi dia sudah berjanji kepada David untuk menjadi gadis yang kuat. Mau tak mau dia harus menghadapi semua ini dengan lapang dada. Tapi dalam hatinya masih mengharapkan sebuah keajaiban yang akan membawanya pada sebuah kebahagiaan.
"Mesya! Ayo cepat!" teriak David sambil melambaikan tangannya.
"Iya, Kak!" Mesya berlari menghampiri Kakaknya.
Mereka pulang dengan mengendarai motor milik David.
"Terima kasih ya, Kak, sudah menjemputku," ucap Mesya.
"Iya, Mesya!" jawab David.
"Mesya, pegangan yang kencang ya!" pinta David sambil menekan gas motornya.
"Baik, Kak!" sahut Mesya.
David memperkencang laju motornya. Mereka tak punya banyak waktu, dan harus sudah sampai sebelum hari mulai terang.
***