"Jangan ulangi lagi, Mesya, kalau sampai kau mengulanginya, maka aku akan marah kepadamu," ancam David.
"Tapi, aku sudah menjelaskan apa alasanku, Kak,"
"Iya, aku sudah dengar, tapi apapun alasanmu itu, tetap saja kau tak boleh mengulanginya, kalau sampai kau mengulanginya, selamanya aku tidak akan mau mengenalmu. Bahkan jika kau benar-benar mati pun aku juga tidak akan sudi melihat prosesi pemakamanmu!" tegas David.
"Sampai segitunya ...," gumamnya dengan bibir mengerucut.
"Jangan seperti itu!" sengut David.
"Ke-kenapa?" tanya Mesya.
"Wajahmu jelek kalau sedang cemberut seperti itu!" jawab David.
"Astaga!" Mesya memegang bibirnya sendiri.
Dan David memalingkan wajahnya.
Diam-diam Mesya tersenyum memandang wajah kakaknya.