Cinta tak pernah memilih akan di mana dia singgah.
Ini tentang ketulusan hati, dan tentang perasaan yang manusiawi.
Kalau cinta bisa memilih, maka Mesya, tidak akan pernah memilih David, sebagai cinta pertamanya.
Tinggal dalam sebuah keluarga yang membesarkan mereka dalam satu atap. Dan menuntut mereka menjadi pasangan kakak-beradik, bukan sepasang kekasih.
"Kita sudah tahu seperti apa perasaan kita masing-masing. Lalu apa kita akan selamanya menyimpan perasaan ini?" Mesya melirik kearah David.
"Iya, kita jalani saja apa yang kita rasakan. Seperti yang ku bilang tadi, Mesya, kau boleh menganggapku sebagai Kakak, atau sebagai pria yang kau cintai layaknya kekasih!" David mengeratkan genggaman tangannya dan mentap hangat kedua bola mata Mesya.
Perasaan Mesya bercampur aduk.
'Aku harus senang, atau aku harus bersedih? Dia itu kakaku, tapi kenapa jantungku harus berdebar seperti ini?'