Chereads / KUMPULAN PUISI DAN CERPEN / Chapter 4 - Sedalam Apa Cintanya? (Cerpen)

Chapter 4 - Sedalam Apa Cintanya? (Cerpen)

Aku bingung harus memulai darimana

Aku hanya ingin menceritakanmu sebuah kisah tentang seorang laki2 yang tak begitu pintar dalam mencinta, dia adalah orang yang mengaku sudah pernah mencintai wanita tapi tidak tau apakah perasaan yang ia pernah miliki itu adalah "cinta" atau "nafsu".

Berkali kali ia memiliki kisah yang ia anggap itu "cinta" bahkan dari jenjang pendidikan yang paling dasar hingga perguruan, aku kenal betul laki2 ini.

Setiap kisah yang ia lalui bersama wanita yang berbeda beda memiliki kenangan yang pantas di kenang dan tidak. Tidak ada yang berbeda dari setiap kisah karena semua berujung pada perpisahan yang tak terhindar.

Tapi yang aku herankan sama laki laki ini adalah ketika dia menceritakan tentang "kamu".

Dia selalu mengaku menjadi laki laki paling bodoh karena pernah mengecewakan dan mengabaikanmu, yaa aku juga sering menasehatinya! Bagaimana bisa dia menyakiti hati seorang wanita sebaik kamu? Memutuskan hubungan hanya karena bosan?

"Semua akan terasa berharga ketika kita benar2 kehilangannya"

Yaa aku setuju mungkin ia memang bodoh dalam mengambil keputusan, tapi aku harus beritau kamu satu hal.

Mungkin sekarangpun kamu masih kecewa tapi aku tau betul bahwa dia, hingga detik ini, laki2 ini masih menyesal atas hal yang pernah ia lakukan itu.

Bahkan dengan maaf dan maklum mu tak akan bisa membuat ia memaafkan dirinya.

Dan ada satu hal yang harus kamu ketahui, seburuk buruknya dia dalam mengambil keputusan, sebodoh bodohnya ia karena mengabaikanmu, serugi ruginya ia karena memutuskan untuk pergi denganmu, semua adalah karena rencana Allah.

Percayalah! Jika memang ia tak meninggalkanmu, ia tak akan pernah belajar tentang makna cinta! Dan yang paling aku tau dari dia adalah, ia tak pernah berhenti mengagumimu.

Dia memang pernah mengecewakanmu tapi apa bukti penyesalannya? Ia tak pernah berusaha menodaimu atau mengganggu hidupmu padahal ia benar2 sangat mengagumimu.

Tak pernah aku lihat ia benar2 menjaga cintanya hingga benar2 seserius ini, apa kau percaya kalau ia masih menunggumu?

Ia selalu bercerita bahwa setiap karir yang ia bangun selalu termotivasi karena ingin membuktikan kepada dirimu bahwa ia pantas, hanya ingin membuktikan kalau dia itu ada, bahkan dia begitu bahagia ketika kamu melihat perkembangannya hanya dari story instagram, sesederhana itu!

Walaupun aku tau ia senyapkan story dan postingan instagrammu hanya dengan alasan "setiap melihatnya aku jatuh cinta, aku tidak ingin jatuh cinta berkali kali"

Bagaimana bisa kamu yang tidak pernah berbicara kepadanya bisa menjadi motivasi terbesarnya?

Aku sering mengingatkan dan bertanya kepada dia, apa kau yakin cinta yang kau miliki sekarang benar2 sebuah cinta dari Maha Pemilik Cinta? Atau hanya sebuah nafsu yang di balut dari kata cinta?

Apa yang ia jawab?

"Aku tak tau apakah ini cinta atau nafsu, tapi aku selalu berserah kepada yang Maha Pemilik Cinta, aku memang mengaguminya mungkin memang skrg aku masih mencintainya, tapi jodoh sudah di tulis puluhan ribu tahun sebelum aku hidup".

Ia selalu menjaga cintanya agar tak ternodai kesuciannya, ia sering bercerita bahwa ia tidak ingin seperti orang lain yang mungkin melihatmu lalu mengatakan cinta, ia ingin cintanya kepadamu menjadi alasan agar ia menjadi lebih baik hingga sekarang.

Dia mungkin pernah mengecewakanmu tapi apakah cerita ini bisa menjadi bukti bahwa ia menjaga kualitas cintanya?

Dia itu begitu egois, ia ingin menyampaikan perasaanya ini hanya kepada orangtuamu, ia ingin cintanya diikat oleh janji suci, karena itu ia sekarang sedang memantaskan diri sekeras kerasnya.

Aku sering mengingatkannya, aku takut kalau ia menunggu wanita yang salah, aku takut ia menghabiskan waktu begitu lama untuk menunggu wanita yang menjadi jodoh oranglain.

Aku hanya ingin mengigatkanmu tentang hal ini agar mungkin jika kalian memang bukan jodoh, kau tau perasaan lakilaki ini kepadamu, kau tau usaha dan kualitas cinta lakilaki ini kepadamu, dan aku juga berharap jika memang lakilaki ini bukan orang yang kau harapkan, semoga ia selalu berlapang dada untuk menerima itu.

Alasan aku mengirim ini karena aku takut, mungkin laki2 ini terlambat menyampaikan perasaanya, mungkin ia takut menyesal karena ia tak pernah usaha, setidaknya dengan kau tau perasaanya aku yakin dia akan sedikit lega kerena ia selalu siap dengan apapun jawaban kamu

Dia telah berlatih sekian tahun untuk siap dengan apapun jawabanmu, jika memang ia bukan lakilaki yang kau harapkan atau mungkin kau tak bisa menerimanya karena masalalunya yang tak bisa ia ubah, percayalah ia selalu mendoakan yang terbaik untukmu.