"Aku ikut denganmu," ujar Bing Xing lalu menghampiri Han Xiao, seolah takut bahwa dia akan ditinggalkan jika tidak mendekat.
Han Xiao menundukan sedikit tengkuknya untuk menatap Bing Xing yang sedikit lebih pendek darinya, "Baiklah ayo," jawab Han Xiao santai.
"Semudah itu?" ucap Bing Xing, dia awalnya berpikir bahwa Han Xiao akan menolak karena dia mengetahui bahwa Pulau Es Menyendiri adalah tempat paling berbahaya di Benua Angin Selatan, bukan tidak mungkin kehadirannya akan menjadi beban pada pemuda tersebut. Mengingat bahwa dalam sejarah yang ditulis oleh Matriark lama Istana Falcon Utara, Pulau Es Menyendiri adalah tempat yang sangat dipenuhi oleh kejahatan.
"Kenapa? Aku tahu dalam pikiranmu pasti kau menganggap drimu beban bukan? Tenanglah kau bukan beban, kau adalah temanku lagipula tempat seperti Pulau Es Menyendiri hanyalah taman bermain bagiku yang sudah menembus Alam Raja," ujar Han Xiao dengan riang dan santai.