Dia tidak mengetahui kesialan apa yang dia temui hari ini sampai bahkan dirinya terjatuh dalam kondisi menyedihkan seperti ini, jika saja dia tahu bahwa kelompok Ne Zha memiliki monster seperti itu dia tidak akan mengganggunya.
"Seperti yang kau katakan, aku adalah anak setan. Maka aku akan membiarkanmu mati dengan cara yang sangat menyakitkan!" Han Xiao berbisik pada telinga wanita tersebut.
Wanita itu merinding saat mendengar apa yang dikatakan oleh Han Xiao, hal yang paling ditakutinya adalah kematian. Apalagi jika dia harus menderita kejam sebelum kematiannya. Saat ini rasa ketakutan menjulur keseluruh tubuhnya. Dia bahkan sudah tidak berani melihat Han Xiao.
Han Xiao, dibalik wajahnya yang ceria dia adalah seorang pembunuh berdarah dingin di dunia sebelumnya, ada banyak yang menginginkan nyawanya demi mengancam Ayahnya sang Bos Mafia besar di dunia tersebut. Mau tidak mau hal tersebut perlahan merubah dirinya menjadi seorang pembunuh berdarah dingin dibalik sikapnya yang periang, tidak banyak yang mengetahui hal tersebut. Hanya empat pengawal pribadinya dan Ne Zha yang mengetahui hal tersebut. Bahkan Ayahnya sendiri tidak mengetahui hal tersebut.
Walaupun Ne Zha sama seperti Han Xiao tetapi orang yang menginginkan kepalanya setengah lebih sedikit dari Han Xiao sehingga tekanan pada dirinya tidak sebanyak Han Xiao.
Han Xiao mengambil Pisau rahasia yang berada pada paha wanita tersebut, secara perlahan dia menyayat tangan wanita itu. Wanita itu hanya mengerang kesakitan dia sudah tidak punya kekuatan karena serangan Han Xiao tadi mengunci titik-titik meridian penting untuk mengedarkan Qi dalam tubuhnya.
"Aku mohon biarkan aku hidup!" rintih wanita itu seraya menatap nanar pada Han Xiao.
"Aku sudah berkali-kali mendapatkan tipuan seperti itu," cibir Han Xiao.
"Aku menarik perkataanku tadi!" Wanita itu berkata lagi dengan penuh kesakitan saat Han Xiao menyayat lagi tubuhnya.
Tangan Han Xiao berhenti menyayat wanita tersebut, kini dia menatap datar pada wanita itu.
"Jika kau membiarkan aku hidup maka aku akan menjadi budakmu, menuruti apapun kemauanmu. Bahkan jika kau menginginkan tubuhku," ucap wanita itu dengan parau.
"Oh? Bahkan jika tubuhmu?" Ulang Han Xiao.
Wanita itu segera mengangguk.
"Buktikan kesetiaanmu." Han Xiao menancapkan Pisau ditangannya ke tanah.
Wanita itu menatap bingung pada Han Xiao.
"Walaupun tubuhmu penuh luka hanya dengan sedikit Qi kau bisa membunuh mereka." Tunjuk Han Xiao pada kelima orang pengikut wanita itu, sia membuka beberapa titik meridian pada tubuh wanita tersebut.
Wanita itu terdiam, walaupun sekelompok pria itu adalah pengikutnya tapi mereka adalah apa yang dia tanam dan bimbing. Mereka seperti murid baginya, sulit untuk membunuh mereka dengan tangannya sendiri.
Kelima pria itu memiliki ekspresi pahit pada wajah mereka.
"Demi kehidupanku!" batin wanita itu dengan tegas, dia berjalan dengan sedikit sempoyongan menghampiri kelima pria yang sedang tergeletak tidak berdaya di tanah.
"Nona Yexing! Jangan lakukan itu," ucap salah satu orang itu dengan tidak berdaya.
Hanya dengan beberapa serangan wanita yang dipanggil Nona Yexing itu telah menghabisi kelima orang tersebut. Dia menatap Han Xiao tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Han Xiao mendekati Yexing lalu mengeluarkan sebuah gelang dari Cincin Spasialnya.
"Kenakan itu," titah Han Xiao.
Yexing dipenuhi kebingungan oleh Han Xiao yang memberikan sebuah gelang giok padanya, tapi dia tidak banyak berpikir saat ini adalah hal yang paling dia takuti adalah kematian mengerikan yang diberikan oleh Han Xiao.
Ketika gelang giok itu melingkar di tangannya tiba-tiba menghilang. Tidak, lebih tepatnya itu masuk kedalam tubuhnya lalu meresap kedalam jiwanya.
"Itu adalah gelang pengikat jiwa, jika kau mencoba untuk melakukan hal buruk padaku atau kau tidak mematuhi perkataanku maka jiwamu akan tersiksa sampai kau lebih baik memilih mati," ucap Han Xiao. Kini wajah riangnya kembali lagi.
Su Lihwa san Xia Shiva menghela napas lega melihat Han Xiao yang mendapatkan kembali ekspresi riangnya, walaupun dulu mereka sering melihat ekspresi dingin serta datarnya Han Xiao tetapi ekspresi Han Xiao yang tadi sangat mengerikan dan dipenuhi oleh hawa yang mengancam.
Gelang giok yang diberikan oleh Han Xiao adalah Alat Roh yang dibelinya di Paviliun Surga Harta Karun, gelang itu digunakan untuk memperbudak Binatang Iblis yang kuat tetapi Han Xiao tidak menyangka bahwa gelang itu juga berguna untuk Kultivator. Tadi dia hanya mencoba-coba apakah idenya akan berhasil atau tidak.
Paviliun Surga Harta Karun menciptakan Alat Roh itu belum lama ini, juga barang tersebut sangat terbatas karena sangat sulit untuk dibuat. Banyak Rune yang ditulis dengan mendetail diatas gelang giok tersebut.
Yexing terkejut oleh apa yang dikatakan oleh Han Xiao, tapi apa yang dia rasakan didalam jiwanya adalah kebenaran karena dia merasa bahwa jiwanya terikat kencang oleh sesuatu.
"Ne Zha berikan dia pil untuk menyembuhkan lukanya," pinta Han Xiao.
Ne Zha mendengus pelan pada Han Xiao, "Kau kira pil yang kumiliki murah?"
"Kau seperti pada orang lain saja." Han Xiao berdecak kesal, dia mengeluarkan pil dalam Cincin Spasialnya. Pil-pil itu juga dia dapatkan dari Ne Zha.
Han Xiao memberikan pil tersebut pada Yexing dan menyuruh Wanita itu mengkonsumsi pik tersebut. Pendarahannya mulai berhenti dan luka pada tubuh Yexing perlahan mengurang. Memang luka yang dimilikinya tidak besar hanya sayatan-sayatan tipis tetapi cukup dalam.
"Kau perlu beberapa jam untuk mengahbiskan manfaat dari obat tersebut, luka diseluruh tubuhmu juga akan menghilang," terang Han Xiao.
Yexing hanya mengangguk paham.
"Oh ya, siapa namamu?" tanya Han Xiao.
"Nuren Yexing, Tuan bisa memanggilku Yexing," jawabnya Nuren Yexing.
"Wanita Liar, sangat cocok." Han Xiao menggosok dagunya, "Berapa umurmu? Kau tidak terlihat seperti wanita tua," ucap Han Xiao ringan.
Su Lihwa dan Xia Shiva tersedak saat mendengar pertanyaan Han Xiao, hal tersebut sangat sensitif bagi wanita.
"Dua puluh lima," jawab Nuren Yexing.
Bagi Kultivator umur segitu masih muda karena perjalanan Kultivasi sangatlah panjang bahkan bisa sampai ribuan tahun atau bahkan jutaan tahun, wajah Nuren Yexing tidak buruk. Dia cukup cantik dari wanita biasa, warna seorang wanita dewasa memenuhi wajahnya dia memiliki pesona seorang wanita dewasa yang kuat.
"Baiklah, aku adalah Han Xiao, tuanmu yang baru," ucap Han Xiao seraya tertawa kecil.
"Han... Han Xiao?" Nuren Yexing tersentak mendengar perkataan Han Xiao, siapa yang tidak mengetahui nama ini? Han Xiao! Itu adalah putra kesayangan Kaisar Yang Qian! Kini Nuren Yexing juga sedikit mengusir rasa kekesalannya yang telah menjadi budak. Siapa yang tidak mau menjadi pembantu Pangeran Ketiga yang sangat disayangi oleh Kaisar Yang Qian?
Han Xiao mengangguk ringan lalu dia berjalan menuju sebuah pohon, Nuren Yexing mengikuti Han Xiao dibelakangnya.