Pada saat perjalanan pulang, Tama dan Mulan terkejut karena melihat sekumpulan asap hitam muncul dari desa mereka. Merekapun berlali panik ke arah desa untuk melihat apa yang terjadi. Lalu, sesampainya mereka di desa dan melihat asal mula asap hitam itu. Mereka berdua histeris. Terutama Mulan.
"Taam.. Itu rumahku Taam.. Rumahku kebakaran!!" Pekik Mulan ke arah Tama sambil menangis histeris.
Tama berusaha keras menenangkan Mulan, namun tiba-tiba saja kepalanya mendadak pusing. Pusing yang tak tertahankan. Melihat tangisan Mulan dan suasana saat ini, mengingatkan Tama pada sesuatu yang entah apa itu. Rasa sakit di hati yang dia rasakan terasa semakin nyata.
"Aaah.. Tidak. Kesadaranku.." Ucapnya pelan. Sedangkan itu Mulan masih menangis histeris dipelukan Tama, hingga..
Bruk!!
Tubuh Tama terjatuh dipelukan Mulan. Tama tak sadarkan diri.
*
Butuh sekitar dua jam untuk Tama terbangun dari pingsannya. Dan seperti biasa, tama selalu kebingungan setiap kali dia pingsan.
"Aah Tama kamu sudah bangun?" Sapa Mulan yang dari tadi duduk termenung disampingnya.
"Ini.. Dimana?" Tanya Tama bingung.
"Ini dirumah pak kepala desa" Jawab Mulan.
Tama memegangi kepalanya lalu membangunkan diri "Kamu baik-baik saja Mulan?" Tanyanya dengan raut khawatir.
"Aaah.. Begitulah. Aku gak tau harus ngapain sekarang" Jawab Mulan lesu.
Tak lama kemudian, Tama ikutan termenung seperti Mulan.
"Aku ingat siapa aku" Ucap Tama tiba-tiba.
"Eh.."
"Mulan maaf, aku harus pergi" Tandas Tama tiba-tiba.
"Eh.. Maksud kamu?!" Tanya Mulan tak mengerti, lalu perlahan air matanya mulai menetes.
"Katanya kamu gak akan ninggalin aku Tama!! Kenapa sekarang kamu bilang begitu?!" Pekik Mulan sambil bercucuran air mata.
"Maaf" Ucap Tama termenung.
"Kamu jahat! Kamu pembohong!!" Pekiknya sambil memukul-mukul bahu Tama.
"Yang mereka cari itu aku Mulan, bukan kamu" Jelas Tama
"Maksud kamu?"
"Aku pembawa petaka" Ucapnya tertunduk sambil memejamkan mata, tak berani melihat ekspresi Mulan setelah mendengar kata itu.
"Apa maksud kamu pembawa petaka?" Tanya Mulan tak paham.
"Kamu.. Kamu tak tahu?" Tanya Tama ragu. Bagi Tama tak mungkin ada orang yang tak tahu dirinya setelah mendengar kata pembawa petaka.
"Aku gak ngerti maksud kamu" Tegas Mulan.
"Pokoknya kamu akan baik-baik aja kalau aku pergi" Tegas Tama.
"Tapi kenapa?!" Pekik Mulan semakin tak mengerti.
"Aku gak tau, tapi pokoknya pasti begitu!"
"Kamu gak jelas Tama!! Kamu pasti sedang mengada-ngada supaya bisa pergi dari aku kan?!" Pekik Mulan semakin keras
"Mulan, aku gak mengada-ngada. Kalau kamu gak percaya,aku bisa buktikan." Tegas Tama.
"Mana buktinya, mana?!"
"Aku akan bergabung dengan Guild. Aku percaya, kalau aku jauh dengan kamu, kamu pasti akan baik-baik saja." Jelas Tama
"Kamu, gak lagi cari alasan buat jauhun aku kan?"
"Enggak Mulan, aku punya rencana. Aku pasti akan menemukan orang itu. Pasti!" Tegasnya lagi.
"Janji gak akan sengaja ninggalin aku?"
"Iya. Aku janji"
"Baiklah, aku setuju"
Didalam hati Tama. Dia masih merasakan sakit. Namun sekarang dia mengerti kenapa selama ini dia merasa harus kehilangan Mulan. Karena inilah takdir yang selalu Tama terima. Menyandang gelar sang Petaka tidaklah mudah. Namun jauh didalam hatinya. Kini dia telah membulatkan tekad. Dia takan mundur. Dia akan mengubah takdir buruk yang dimilikinya selama ini.
Pasti ada jalannya. Pasti!