"Hey.. kamu gakpapa?"
"Duuh.. Aku merasa pusing" Jawab Tama sambil perlahan membuka matanya.
"HAH?! Siapa kamu?" Tanya Tama kaget sambil menjauh darinya.
Cewek itu terlihat kebingungan dengan sikap Tama.
"Aaah.. Maaf, aku Mulan, aku melihatmu tergeletak, jadi aku pikir pasti ada apa-apa. Kamu kenapa? Ko bisa pingsan disitu?" Jelas dan tanya cewek yang memperkenalkan diri sebagai Mulan itu.
"Aah.. Iya.. Aku gakpapa. Cuma sedikit pusing doang" Jawab Tama sambil memegangi kepalanya.
"Ooh.. Syukur deh"
"Ini dimana?" Tanya tama terlihat kebingungan. Sudah bertahun-tahun Tama tinggal dihutan, tapi tempat ini benar-benar asing untuknya.
"Hutan Addzone. Kamu orang baru ya?" Tanya Mulan
"Hutan Addzone? Aku belum pernah dengar"
"Aaah.. Kamu pasti orang baru. Kenapa kamu bisa sampe di hutan ini?"
"Entahlah.. Aku gak ingat"
"Haah? Gak ingat?" Tanya Mulan tak percaya
"Iya.. Aku gak ingat apa-apa."
"Serius kamu? Emang kamu dari mana?" Tanyanya lagi
Tama berusaha mengingat semuanya, namun semua ingatannya hilang. Yang dia ingat hanyalah namanya saja.
"Gak tau" Jawabnya lemas
"Serius? Ko bisa?" Tanya Mulan terlihat sama bingungnya.
"Kalo nama kamu?" Tanya Mulan lagi.
"Tama" Jawab tama dengan nada berat.
"Itu nama kamu hapal?" Tandasnya
"Iya, kalau nama ingat, tapi yang lainnya engga" Tegasnya mulai panik.
"Ya udah, oke. Untuk sekarang lebih baik kita keluar dari hutan dulu, udah sore soalnya.
Tama dan Mula akhirnya memutuskan untuk pergi ke rumah Pak, Han. Seorang tabib yang cukup ahli dalam menangani penyakit.
"Ini, rumah pak Han. Ayo kita masuk" Ucap Mulan.
Merekapun masuk dan menemui pak Han.
"Ada apa Mulan? Tumben kamu kesini" Tanya pak Han. Yang sedang duduk sambil membaca buku tua.
"Pak han, Aku membawa pasien, katanya dia lupa ingatan" Tandas Mulan tanpa basa-basi.
"Lupa ingatan?" Tanya Pak han terlihat sedikit terkejut.
"Iya pak"
"Ayo sini, biar saya periksa dulu"
Tama disuruh berbaring di sebuah sofa, lalu pak Han, memegangi keningnya sambil membaca sebuah rafalan yang tak dimengerti oleh Tama. Tiba-tiba ada sebuah cahaya muncul dari kening Tama. Tama dan Mulan terkejut campur takjub dengan apa yang dilihat mereka.
"Waah.. Pak Han hebat!" Seru Mulan.
"Udah saya perikasa" Kata pak han.
Tama kemudian duduk dihadapan pak Han.
"Gimana hasilnya?" Tanyanya terlihat penasaran.
"Ada semacam sihir blok khusus yang ditanamka di kepalamu. Bukan sihir yang berbahaya, juga sifatnya tidak permanen. Sihir itu akan menghilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu" Jelas pak Han, kepada Tama dan Mulan.
"Sihir? Aku gak mengerti. Apa gak bisa dihilangin sekarang pak?" Tanya tama.
"Sayangnya tidak bisa. Meski bukan sihir yang berbahaya, namun tehnik yang dipasang juga bukan sihir biasa. Dilihat dari benang kastanya, sihir ini butuh perapalan yang sangat rumit. Mungkin yang menanamkan ini padamu adalah penyihir tingkat Desus ke atas."
"Desus?! Bukannya tingkat Desus itu termasuk tingkattan penyihir yang masuk gelar sepukuh pilar ya?" Sela Mulan, terlihat kaget.
"Aaah.. Ya.. Kemungkinannya sangat besar" Jawab pak Han.
"Tunggu, aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang kalian bicarakan?!" Sanggah Tama sedikit kesal.
"Aaah.. Maaf-maaf. Kamu pasti kebingungan. Intinya suatu saat ingatanmu akan kembali secara perlahan. Tenang saja." Jelas pak Han, berusaha mempersimpel penjelasannya tadi.
"Aaah.. Aku benar-benar gak tau harus bagaimana" Tandas Tama. Tama masih kebingungan dengan semua hal yang menimpanya hari ini. Otaknya terasa penuh dengan hal yang tak dia mengerti.
"Udah, udah, gak usah dipikirin. Jalanin aja dulu. Oh iya, lebih baik untuk hari ini kamu menginap dulu aja dirumahku, bagaimana?" Ucap Mulan, menawari tempat tinggal kepada Tama.
"Eeeh.. kamu mau nengajaknya tinggal bersama?" Tukas Pak Han terkejut.
"Ko kamu gak pernah nawarin ke aku siih?" Tandasnya dengan raut muka kecewa.
"Idih.. Pak Han kan udah tua. Nanti aku di apa-apain lagi" Celetuk Mulan.
"Deuh.. Kau ini. Jahat banget"
"Udah lah ya pak, kami permisi dulu" Pamit Mulan kepada pak Han.
"Aaah.. Hati-hati yaa!"
*
"Nah, semalat datang di rumah ku" Sapa Mulan
"Waah.. Rumahmu bagus"
"E? Bagus dari mana? Biasa aja gini."
"Eh, ah iya.. Maaf, aku gak tau kenapa, tapi rasanya bagus aja" Jawab Tama terlihat bingung dengan dirinya sendiri.
"Ah, ya udah lah, ayo masuk" Ajak Mulan.
Merekapun masuk.
"Ini kamarmu, kamu tidur disini ya."
"Um.. Makasih ya" Ucap Tama
"Iya.. Sama-sama"
"Oh iya.. Kamu tinggal sendiri?" Tanya Tama yang dari tadi celingukan karena gk liat siapa-siapa selain Mulan dirumah ini.
"Aaah.. Ya.. Aku tinggal sendiri. Orang tuaku sudah lama meninggal.
"Ouw.."
"Udahlah, udah lama ini, aku juga udah gakpapa" Tandas Mulan
"Um.. Iya"
"Ya udah, kamu tidur dulu gih, aku juga mau tidur" Titah Mulan kepada Tama.