Semua orang terdiam, pandangan mereka menuduk sembari merapatkan jari-jari. Keputusan Sang Jenderal memanglah diluar ekspentasi. Mendengar informasi yang mereka terima, membuat mereka tidak punya pilihan. Bastian lelaki berusia 35 tahun, berkulit coklat, berambut hitam agak keriting, menjabat sebagai Marsekal angkatan udara, mengepalkan kedua tangannya. Jiwa patriot, berkobar di dalam dirinya.
"Beginikah Jenderal generasi sepuluh? Menyedihkan!"
"Apa kamu bilang?! Berani sekali menghina Jenderal seperi itu!" sentak Mayor Sistina.
"Memang benar bukan? Meninggalkan kota, sama halnya lari dari pertempuran. Lari dari pertempuran, sama halnya dengan pengecut!" ujarnya melotot kepada Roki. "Lagi pula, angkatan udara jauh lebih siap dari apapun. Anda tidak pantas menjadi Jenderal!" sembari menunjuk tepat ke arah wajah Roki.