Devan lalu berlari ke arah Tiara. Devan berjongkok di depan tubuh Tiara yang masih bernafas. Matanya juga masih terbuka dan ia masih setengah sadar namun hampir seluruh tubuhnya telah berselimut darah.
"Tiara!! Hiks.. Tiara maafkan aku.." ucap Devan dengan berlinang air mata.
Mata Tiara berkaca-kaca.
"Ma-afin.. a-ku Dev..." ucap Tiara.
Devan menggeleng.
"Enggak Ti.. enggak.. aku yang salah.. aku yang seharusnya meminta maaf sama kamu.. Maafin aku.. Maafin aku Tiara.. kamu mau apa? Kamu mau aku peluk kamu? Iya Ti? Aku peluk kamu.. aku peluk kamu Tiara.. hiks .." ucap Devan lalu memeluk tubuh Tiara.
Dan bersamaan dengan itu juga, mata Tiara perlahan tertutup.
Devan yang merasakan jantung Tiara tak lagi berdetak pun terkejut. Devan menggeleng. Ia lalu mengangkat kepalanya dan menatap wajah Tiara.
Mata Tiara tak lagi terbuka.