Nina tertawa kecil.
"Sejak kalian ngobrol tadi.. ibu senang sekali melihat keharmonisan di dalam hubungan kalian.. ibu harap kalian selamanya bisa seperti ini ya.." ucap Nina.
"Aamiin bu.. aamiin.. makasih atas doa baiknya bu.. doakan Raffael bisa menjadi menantu ibu ya.." ucap Raffael dengan kekehannya.
Nina pun mengangguk. Sedangkan Airin? Dirinya tersipu malu. Kedua pipinya semakin memerah seperti tomat.
"Iya nak Raffael.. pasti.. ibu pasti akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian.." ucap Nina.
"Ibuu.. udah ihhh" ucap Airin.
"Tuh lihat.. pipi kamu sampai merah karena blushing hmm.." ucap Nina menunjuk pipi Airin.
Airin pun langsung memegang kedua pipinya dan malu.
Raffael menahan senyumnya.
"Gak apa-apa kok rin.. belum ada kok undang-undang yang melarang blushing wkwk.." ucap Raffael.
"Bercanda aja ya kak.." ucap Airin.
"Nanti kalau aku seriusin kamu sekarang, sekolah kita jadi gak lulus wkwk.." ucap Raffael.
"Kakak ihh.. kok jadi lari ke sana sih?" ucap Airin.