Raffael pergi membawa Airin ke rooftop. Mereka lalu duduk pada sebuah kursi panjang yang ada di sana.
"Airin..." ucap Raffael. Mereka duduk dalam posisi berhadapan.
Raffael mengambil kedua tangan Airin lalu digenggamnya.
Kedua mata mereka saling bertemu tatap.
"Aku mohon sama kamu... tolong.. tolong jangan terima tawaran dari Alvino.. aku gak rela waktu kamu untuk aku terbagi hanya karena Alvino.. kamu harus ingat rin.. bahwa dia sering banget sakitin hati kamu.." ucap Raffael.
Airin hanya diam.
"Aku takut jika kamu benar-benar menjadi perawat nya nanti, dia akan terus menyakiti kamu secara lahir atau pun batin.. apa lagi di sana juga ada Sandra.. kamu ingat kan bagaimana cara Sandra memperlakukan kamu tadi??" ucap Raffael.
Mata Airin berkaca-kaca. Ia pun mengangguk.
"Iya kak.." ucap Airin.
