Devan terlarut dalam pikirannya.
"Naufal itu abangnya Airin, kan?" ucap Devan pada Raffael di seberang telepon.
"Iya benar.. dia adalah abangnya Airin.." ucap Raffael.
"Gak tahu kenapa ya.. gue lebih yakin bahwa pelakunya adalah dia…" ucap Devan.
"Gue juga sih.." ucap Raffael.
"Sepertinya lo harus lebih berhati-hati, Raf.. khawatirnya dia akan datang dan merusak pernikahan lo dengan Airin." Ucap Devan.
"Iya .. lo benar juga.. oke ya udah ya Dev.. gue tutup teleponnya.. hati-hati untuk lo dan Tiara.. kalau ada apa-apa, lo bisa menghubungi gue.." ucap Raffael.
"Iya oke Raf.. thanks.." ucap Devan.
Tut.
Sambungan telepon pun terputus.
Setelah memutuskan sambungan, Devan beranjak dari sana dan pergi ke depan ruang operasi.
...…
Raffael mengakhiri teleponnya dengan Devan.
"Gue harus bisa memperketat penjagaan.. gue gak akan pernah membiarkan siapa pun merusak hari bahagia gue dengan Airin.." gumam Raffael.
