Drrrrttt....
Suara deringan ponsel Airin..
"Hmm kak Tiara, kak Devan, aku permisi sebentar ya.. aku ingin menerima telepon terlebih dahulu.. " ucap Airin.
Terlihat kekecewaan pada raut wajah Devan dan Tiara ketika Airin batal menjelaskannya. Namun apa boleh buat?? Mereka pun akhirnya mengangguk setelah menghela nafas.
"Iya rin.. silahkan." ucap Tiara.
Airin lalu bangkit dari posisi duduknya. Ia kemudian pergi ke kamarnya dan menerima telepon dari Alvino.
Sementara di lain sisi, Devan dan Tiara sedikit bertanya-tanya, siapa gerangan yang menghubungi Airin sampai Airin harus pergi ke kamarnya untuk menerima panggilan tersebut??
"Siapa ya yang menghubungi dia?? Kenapa dia harus sampai meninggalkan tempat hanya untuk menerima panggilan itu ya?" ucap Tiara.
"Sepertinya itu telepon penting.." ucap Devan.
"Apa mungkin jika telepon itu dari Alvino??" ucap Tiara. Devan langsung berkutat dalam pikirannya tentang berbagai kemungkinan itu.
.
.
