**Dirumah**
Setelah menempuh jarak kurang lebih 30 menitan dari sekolah menuju rumah. Akhirnya mereka sampai didepan rumah besar yang terkesan mewah dan begitu megah . Tembok besar nan tinggi berukuran 1 meter lebih mengelilingi rumah tersebut . Membenteng menutupi halaman rumah yang begitu luas. Pagar hitam berdiri kokoh tepat disamping tembok mempercantik pintu gerbang rumah tersebut.
Untuk sampai depan rumahpun memerlukan waktu kurang lebih sekitar 5 menitan dari depan pintu gerbang. Rumah yang berdiri 3 lantai itu , terdapat 6 kamar tidur dilantai 3 , 3 kamar dilantai 2 lengkap dengan ruang kerja . Dan 7 kamar dilantai bawah termasuk kamar pembantu dan sopir. Design rumah yang begitu terkesan elegant membuat para tamu ingin memilikinya.
Siapapun yang ingin masuk rumah tersebut harus membuat janji dengan orang yang bersangkutan satu hari sebelum bertemu . Sebab , penjagaan dirumah terbilang cukup ketat . Didepan gerbang rumahpun terdapat 2 bodyguard yang menyeramkan. Hati hati deh buat kalian yang ingin masuk rumah Sultan. Berani macam macam , bisa bisa pulang tinggal nama doang. Hahaa...
*****
**Diruang keluarga**
"Ingat lo , Chel ! Gak ada teman temanan ." ujar Rafa menasehati. "Apalagi sama cewek gak jelas kayak tadi."
"Apanya yang gak jelas ?" tanya Rere tiba tiba muncul kaya syaitan yang entah datang dari mana sampai mengejutkan para cucu cucunya.
"Astaga Oma !" ujar Rafi kaget.
"Coba kalian bilang , apa yang kalian bicarakan ?" tanyanya sekali lagi .
"Hehee... Gak ada kok Oma . Kita ngobrol biasa aja." tutur Rafa lengkap dengan cengiran khasnya.
"Ingat ! Kalian tidak boleh asal memilih teman." Rerepun mewanti wanti cucunya . "Apalagi kamu Rachel ! Not friend said for you !" tegas Rere.
"I-iya Oma." jawab Rachel gugup."
"Ya sudah , cepat kalian ganti baju ." titah Rere .
"Baik Oma ." ucap mereka serempak . Dan merekapun bergegas menuju lantai 3 , untuk pergi ke kamarnya masing masing .
*****
**Pukul 06.00 WIB**
Keesokan harinya , mereka bangun lebih awal dari biasanya. Termasuk Rachel . Keluarga Winata memanglah sangat kompak dalam hal apapun. Baik itu orang tuanya , maupun anak anaknya.
Pukul 6 lebih , Rachel telah berpakaian rapi . Ia akan segera turun kebawah menuju meja makan . Tempat dimana semua keluarga kumpul diwaktu pagi hari sebelum beraktivitas . Namun sayang , tak semua anggota keluarganya slalu ada . Karena harus pergi keluar kota bahkan sampai keluar negeri . Seperti Bram , rajanya dirumah tersebut yang sedang menyelesaikan bisnisnya di Singapura . Sudah hampir 2 minggu beliau berada disana . Kemudian , Andrea . Papih Rachel yang seorang arsitek , harus pergi selama beberapa hari keluar kota untuk proyek barunya.
Setelah Rachel sampai dimeja makan , tak lama kemudian si kembarpun sudah hadir beserta Rio dan Reynal. Selang beberapa waktu merekapun telah menyelesaikan sarapan paginya dan segera pergi kesekolah.
*****
**Disekolah**
Pukul 7 kurang 5 menit , mereka telah sampai disekolah . Parkiran sekolah yang masih ramai dengan orang yang berlalu lalang memarkirkan kendaraannya. Saat mereka keluar mobil satu persatu , semua mata yang masih berada diarea parkiran tertuju pada mereka. Seolah olah mereka itu artis korea yang baru keluar dari kandangnya.
Penampilan mereka memang cukup memukai para murid yang lain . Sebab dari keempat cucu Winata tersebut memiliki wajah blasteran yang berbeda beda. Seperti Rachel , wajahnya agak ke korea korea gimana gitu . Ditambah rambutnya yang panjang lurus berwarna kecoklat coklatan. Karena mamih Rachel memang berasal dari Korea Selatan . Lalu ada Rio , blasteran dari Belanda - Indonesia . Padahal kakek nenek mereka hanya campuran Jawa dan Betawi .
Saat berjalanpun , semua murid masih saja terdengar berbisik bisik dan tak henti menatap mereka bagaikan orang yang baru pertama kali melihat orang tampan dan cantik.
Setengah perjalanan mereka dari parkiran sekolah , Rachel kembali bertemu dengan Laura . Gadis nerd yang kemarin ia tolong. Gadis itu membawa sekotak makanan yang berisikan beberapa potongan sandwich untuk dirinya. Namun Rachel menolaknya . Laura sangat bersedih , karena makanan yang dibuat khusus untuk Rachel ditolak begitu saja . Padahal itu hanya untuk ucapan terima kasih saja terhadap Rachel . Rachel kemudian berubah pikiran , dan segera mengambil kotak makanan tersebut.
"Gue ambil kotak makanan lo . Tapi ingat ! Dengan ini , jangan anggap kalo gue itu temen lo ." ucap Rachel .
Lalu tiba tiba saja , Rachel dilabrak oleh Monica. Kalo kata murid lain mah , Monica itu kayak dakjal . Semua orang pada takut kepadanya , senior tingkat akhirpun pernah dia labrak. Sampai gak ada yang berani sama dirinya . Apalagi dia tercatat sebagai juara pertama seni bela diri seIndonesia.
"Heh ! Berani juga lo , ikut campur urusan orang. " katanya seraya mendorong bahu Rachel dengan sangat kasar.
Melihat adeknya diperlakukan kasar seperti itu , Rafi sangat geram dan kesal serta marah . Ingin rasanya ia mengayunkan pukulan andalannya kepada Monica. Namun ia dicegah Rafa , karena bagaimana juga Monica itu adalah perempuan.
Rachel hanya menyeringai melihat perlakuan Monica terhadapnya. Tanpa rasa ingin membalas perlakuannya , Rachel hanya membisikan sesuatu ditelinga Monica.
"Jika tidak ingin menyesal , jangan pernah berurusan dengan gue." kata katanya lumayan membuat Monica merasa tertantang dan cukup bingung . Kenapa adik kelasnya itu berani berkata seperti itu terhadap seniornya ?
Kemudian Rachel pergi begitu saja meninggalkan Monica dan kawannya serta Laura . Ia melemparkan kotak makanannya itu kepada Rafa. Yang kemudian Rafa kasih kepada seorang murid perempuan yang tak dikenal sama sekali.
Setelah itu , mereka melanjutkan kembali perjalanan menuju kelasnya yang sempat tertunda oleh angin puting beliung yang menyerang Rachel secara tiba tiba. Selang beberapa menit , bel masukpun berbunyi. Semua murid mengawali kegiatan belajar mengajarnya pada hari ini.
*****
**Kantin Sekolah**
Beberapa jam setelah belajar , akhirnya bel istirahat berbunyi. Rachel segera bergegas menuju kantin tanpa menunggu saudara saudaranya. Karena cacing diperutnya sudah mulai konser sedari tadi . Sesampainya dikantin , ia langsung memesan makanan kesukaannya . Lalu ia memilih meja dipojok sebelah kanan . Sebab hanya meja itu yang kosong. Tanpa menunggu lama , pesananpun datang . Rachel yang memang sedang lapar segera menyantapnya .
Namun , ketika sedang asyik menyantap makanannya . Tiba tiba , datang segerombolan anak laki laki yang menyambar minuman milik Rachel lalu meneguknya hingga habis tak tersisa . Yang kemudian mereka duduk ditempat makan Rachel tanpa ijin terlebih dahulu . Rachelpun terdiam seketika dan menghentikan aktivitas makan siang nya . Awal yang bersemangat kini berubah menjadi tak berselera. Rona wajahnyapun kian berubah bagaikan monster yang sedang menahan amarah .
Emosinyapun tak bisa ditahan ketika jari tangan salah seorang dari ketiga laki laki tersebut telah menyentuh wajah Rachel. Laki laki tersebut adalah Aldo . Anak kelas 12 IPS 1 . Ganteng sih tapi sayang dia fuckboy .
"Hai cantik !" ujar laki laki tersebut .
Tanpa basa basi , Rachel langsung menggebrak meja dengan keras sambil berdiri . Mungkin kalau didepan saudara saudaranya , Rachel terlihat begitu manja . Akan tetapi siapa sangka kalau Rachel itu punya sifat menyeramkan lebih dari seekor monster .
"Berani banget lo sentuh gue !" ucap Rachel dengan nada yang tinggi .
"Weeehhhh , woles dong cantik ." ujarnya lagi masih dengan menggoda Rachel. "Cantik kok sendirian ? Biar abang temenin mau ?"
Amarahnyapun semakin meluap . Rachel tak bisa menahannya lagi . Iapun menarik kerah baju Aldo tersebut hingga lehernya merasa tercekik . "Elo udah bikin makan siang gue berantakan !" bentak Rachel. Sampai semua orang ngeri melihat tindakan Rachel. "Berani elo ganggu gue lagi , jangan harap ada ampun dari gue !" Rachelpun melepaskan kerah bajunya sambil mendorong laki laki tersebut . Kemudian beranjak pergi dari tempat duduknya itu .
Kesal dengan tindakan Rachel , Aldo menarik pergelangan tangan Rachel , lalu mencengkramnya dengan kuat sampai meringgis kesakitan . Tanpa sadar , Aldo menampar wajah Rachel dengan tangan satunya lagi .
"AAHHH !!!!!" teriak Rachel .
"Itu akibat lo berani sama gue !" tegas Aldo.
Tiba tiba , satu pukulan tepat mendarat diwajah ganteng milik Aldo hingga terjatuh . Melihat kejadian seperti itu , seisi kantin histeris ketakutan dan segera menjauhi mereka . Aldopun segera bangkit , tetapi tidak melakukan apapun .
"Bang Rafa ?" gumam Rachel . Iapun segera menghampiri dan bersembunyi dibelakang Rafa . Kedua teman laki laki tersebut tak terima jika temannya itu dibuat babak belur . Merekapun maju selangkah seperti ingin membalas perbuatan Rafa terhadap Aldo . Namun sayang , mereka dihadang oleh Rafi dan Rio. Sehingga terjadi saling dorong mendorong . Rafipun menarik kerah baju lawannya sambil berkata "Berani lo ganggu adek gue , lo bakal berurusan sama gue !" teriak Rafi yang langsung dikasih bonus satu pukulan andalannya .
Setelah itu , Rafapun segera pergi membawa Rachel meninggalkan kantin . Begitu juga dengan Rafi dan Rio yang segera menyusul abang tertuanya itu . Mereka membawa Rachel ke ruang unit kesehatan . Karena tamparannya yang begitu keras , sehingga menyebabkan luka memar dan sedikit bengkak diwajah cantik Rachel . Wajahnya yang putih bersih , kini berubah menjadi hijau kebiruan .
"Bu , tolong obatin adek saya ." tiba tiba Rafa nyelonong masuk dan minta segera mengobati luka Rachel kepada Bu Yura , seorang perawat di UKS tersebut.
"Lho , ini mukanya kenapa ?" tanya Bu Yura seraya melihat luka diwajah Rachel.
"Ditampar cowok brengsek !" ketus Rafi .
"Cowok brengsek ? Oh , itu pasti Aldo ." ujar Bu Yura yang segera mengeluarkan salep oles pereda nyeri .
"Aldo ? Siapa dia ?" tanya Rafa penasaran .
"Eump , kalian murid angkatan baru ya ?" tanya balik Bu Yura .
"Heemm." jawab Rafi lengkap dengan anggukan kecil.
"Pantes kalian gak kenal . Dia itu , anak kelas 3 . Dia cukup populer disekolah ini karena dia seorang playboy . Cowok sangar yang paling ditakuti oleh semua murid cewek disekolah ini . Dia juga suka ngincer cewek cewek cantik disekolah ." jelasnya seraya mengobati luka memar diwajah Rachel.
"Brengsek tu bocah . Gak bisa dibiarin ." gumam Rafi .
"Udah , jangan bahas dia dulu ." sanggah Rafa . "Pikirkan Oma . Mau ngomong apa kita ke Oma kalau lihat Rachel seperti ini ? Sampai rumah , gue duluan pasti yang kena omel Oma ." ujar Rafa gelisah.
"Bukan cuma Oma saja , kalo Om Andrea tahu pasti kena marah juga kita . Elo sih , pake acara ke kantin sendirian ." rutuk Rafi kesal kepada Rachel.
"Yo , elo ada ide gak ?" tanya Rafa kepada Rio yang hanya dibalas dengan mengedikkan bahunya.
"Damn !" ketus Rafa seraya mengacak rambutnya karena pusing gak dapat alesan buat membela diri . "Bonyok pasti marah juga ni sama kita." timpahnya . "Dikira kita gak bisa jagain ni bocah ."
"Gue minta maaf deh . Iya , ini salah gue ." kata Rachel dengan nada bersalah .
"Shut up Rachel !" ketus Rafi . Rachelpun makin merasa bersalah . Ia menundukkan kepalanya dan tak berbicara apapun terhadap abang abangnya.
"Kenapa gak laporan aja ke Pak Surya , guru kesiswaan ?" Saran Bu Yura .
"Hah ! Ide bagus tuh." tukas Rafi . "Biar dihukum sekalian."
"Bagus sih . Tapi... Itu gak cukup buat kita bela diri . Yang ada , Pak Surya bakal kena semprot juga sama Oma. Mana sebentar lagi , eyang pulang dari Singapur ." gumam Rafa .
"Udahlah , nanti gue aja yang ngomong langsung sama Oma." sambar Rachel.
"Tetep aja Rachel . Kita semua bakalan kena marah , karna gak bisa jagain lo ." balas Rafa .
"Tante Cellyn bakalan sedih nih , lihat muka lo babak belur gini ." sambung Rafi .
"Bang !" panggil Rio seraya mengkode dengan menunjuk jam tangan hitam yang melingkar dipergelangan tangan kirinya. Rafapun mengerti maksud Rio .
"Yaudah , cabut dulu kita . Biarin aja nih bocah tinggal disini sampai waktunya balik nanti ." ujar Rafa .
Saat hendak keluar ruangan . Bu Yura , menghentikan langkah Rafa .
"Tunggu , tunggu , tungu ." ujarnya . "Cellyn ? Oma ? Andrea ? Yang dimaksud kalian Cellyna Winata bukan ? Atau jangan jangan , kalian keluarga Winata ?" pertanyaan Bu Yura , cukup membuat mereka heran sampai Rafa mengerutkan keningnya.
"Iya , kita keluarga Winata ." jawab Rafa sok polos.
"Berarti , Rachel ini anaknya Cellyna ?" tanyanya lagi .
"Iya ." jawab Rafa makin heran .
"Saya sahabatnya Cellyna sewaktu kuliah dulu . Aahhh , seneng banget bisa ketemu lagi sama keluarga Winata ." jelasnya .
"Oh , Ibu tahu keluarga Winata . Kalo gitu , bisa dong..." Rafapun memberi isyarat dengan gerakan tangan membuat gestur mengunci bibir alias tutup mulut .
Yurapun mengangguk anggukkan kepala tanda ia mengerti apa yang dimaksud Rafa . Setelah itu , Rafa , Rafi dan Riopun keluar ruangan dan segera kembali kekelas sebelum bel berdenting .
Selang beberapa jam , bel kembali berdenting tandanya belajar telah usai . Alias waktunya pulang . Waktu menunjukkan pukul 14.30 WIB . Rafapun segera menjemput Rachel diruang kesehatan . Lalu bergegas untuk pulang kerumah dengan perasaan campur aduk . Mereka telah pasrah dengan keadaan hari ini . Bagaimanapun juga mereka tetap salah. Dan harus terima konsekuensinya .
*****
•••Dimarahin Oma gak ya ? Aduh kasihan tuh Rafa Rafi dan Rio kalo kena marah . Dapat hukuman dari Oma gak , ya ? Penasaran ? Sama , aku juga . Tunggu cerita selanjutnya ya . Pantengin terus Sultan Family .•••