***
Karina terus berjalan dengan waspada sambil menggenggam tangan Juna. Di tangan kirinya, dia acungkan sebilah belati yang selalu dibawanya saat pergi kemana pun.
Mata dan tubuhnya penuh dengan kewaspadaan. Sebisa mungkin, dia harus melindungi Juna, sang adik sekaligus harta terbesar bagi Valepawan.
"Kak, jangan lindungi aku lagi." Remaja laki-laki dengan tubuh yang terlihat kokoh karena banyak latihan itu mengeluarkan pedang dari sarungnya. Dia menatap yakin pada sang kakak. "Sekarang saatnya aku yang melindungi Kakak."
"Tidak, Juna. Letakkan kembali pedangmu, atau aku akan marah." Karina menatap tajam pada adiknya. Dia sangat tidak ingin mengambil resiko yang membahayakan bagi sang adik.
Batin Juna bergejolak menolak permintaan wanita di sampingnya. Sudah cukup selama ini dia yang selalu dilindungi oleh siapa pun. Sebagai laki-laki, dia juga punya tanggung jawab untuk melindungi saudara perempuannya dari marabahaya.