***
"Raka, bisakah kau melepaskan tanganku?" tanya Karina gemas karena pria itu tidak pernah melepaskan tangannya sedetik pun setelah turun dari kuda putih miliknya.
Pria yang berjalan sedikit di depannya itu menggeleng. "Tidak, Karin. Ini sangat ramai, kau bisa tersesat nantinya."
"Aku tahu jalan pulangnya," sahut Karina sambil memanyunkan bibir. Dia kan ingin menjelajahi pasar malam ini dengan berlarian ke sana ke mari. "Kumohon, lepaskan tanganku."
"Serius, Karin. Ini sangat ramai, kau bisa terpisah denganku."
"Kubilang aku tahu jalan pulangnya," gigih Karina mulai merenggangkan genggaman itu.
"Kau pergi bersamaku dan pulang juga harus bersamaku. Apa yang harus kukatakan pada Juna kalau kita pulang terpisah? Dia bisa salah mengira kalau kita bertengkar setelah kencan," jawab Chandra dengan sabar.