***
Kereta berhenti di pekarangan Kediaman Arya. Arunika tersenyum saat melihat ke luar jendela, di mana ada Ayah dan Ibu yang menunggu di halaman untuk menyambut kedatangannya.
Pintu kereta dibukakan oleh Ro, Gray turun terlebih dahulu dibantu oleh sang kesatria, kemudian dialah yang membantu sang permaisuri untuk turun dari kereta kuda.
Senyum orang tuanya semakin mengembang saat melihat jelas wajah sang putri yang sudah lama tak bersua. Paman kusir yang biasa mengantarnya, menghampiri Ro untuk mengarahkan prajurit agar membawa kuda mereka ke kandang kuda.
Arunika tersenyum menatap paman kusir itu. Dia melambaikan tangan dan memanggilnya tanpa suara. Paman kusir itu mengangkat topi, kemudian menunduk hormat. Dia senang karena tidak dilupakan.
Wanita itu tersenyum tipis melihat respon paman kusir, kemudian dia menoleh pada orang tuanya yang berada cukup jauh di depan sana. Dia dan Gray berjalan, menghampiri mereka.