***
6 bulan kemudian....
Kicau burung saling beradu seiring dengan munculnya cahaya fajar. Mereka berlomba-lomba membuat suara yang paling indah seperti alunan musik di pagi hari.
Tampak seorang wanita berwajah lesu terduduk di atas ranjang. Dia tak tidur barang sedikit pun semalam. Diliriknya pria yang masih tertidur bergelung di bawah selimut dengan nyaman.
Sejujurnya Arunika ingin membangunkan Gasendra, tapi dia tak tega karena pria itu baru saja kembali saat tengah malam setelah meninjau wilayah selatan selama dua minggu lebih.
Arunika lagi-lagi menghela napas panjang. Dia mengelus perutnya yang telah membesar dan hanya tinggal menunggu meletus saja.
Ini yang menyebabkannya tak bisa tidur semalaman. Hadap kanan pegal, hadap kiri tidak nyaman, terlentang malah sesak napas.
"Nak... nak... cepatlah keluar agar ibu bisa tidur dengan nyaman."