Chereads / SAHABAT BAYANGAN / Chapter 8 - Cerita 8

Chapter 8 - Cerita 8

Suasana malam itu begitu tenang, tapi tidak bagi gabriel dia sedang banyak pikiran, diantaranya ancaman ibu tirinya yang dia dengar dari grasia. dia marah dan kesal pada ibu tirinya, karena wanita itu telah membuatnya tak bisa beraktifitas seperti dulu lagi, stiap malam dia hanya bisa berdiam diri dirumah, dan sudah hampir empat bulan ini gabriel tak pernah lagi tidur dengan perempuan. sekarang juga dia membuat ancaman dengan mengaitkan grasia, SIALAN!! Umpat gabriel. kenapa ibu tirinya harus mengatakan itu didepan grasia apa ancaman itu dimaksudkan untuk grasia?, apa dia telah membuat kesalahan dengan membawa grasia pulang kerumah ayahnya? Sial memang!!.. gabriel benar-benar dibuatnya kesal. Tiba-tiba hp gabriel berbunyi, ada telpon yang masuk dari nomor yang tidak dikenal gabriel. Karena nomor itu tidak dikenalnya gabriel membiarkan hp itu terus berbunyi tanpa mengangkatnya.  Tapi kemudian sebuah pesan masuk,

[maaf bos, aku tahu kau tak mengenal nomor hpku, aku aldo stevano] bunyi pesan itu.

[aku hanya mau bertanya bos, apakah harus ya seorang sekretaris bekerja sampai jam sepuluh malam  seperti ini? Apalagi sekretaris itu punya seorang ibu yang sedang sakit] tulis aldo, gabriel yang membaca pesan aldo itu auranya berubah dingin, dia mengerutkan kedua alisnya, dia coba menelpon grasia tapi hp grasia mati, kemana anak itu? pikirnya galau, dan lebih syok lagi ketika dia memeriksa posisi grasia dimana, diaplikasi itu tertulis DISKOTIK!!. ternyata terakhir kali sewaktu dia mengutak-atik hp grasia, saat itu gabriel memasukkan aplikasi untuk melacak hp grasia walaupun hp itu sedang mati. Aldo masih beberapa kali mengirimkan pesan pada gabriel dan juga beberapa kali menelponnya tapi semua itu diabaikan oleh gabriel, ada hal yang dia pikir lebih penting yang harus diurus secapatnya.

"frans kenapa grasia berada di diskotik?" tanya gabriel ketika dia telah berada didalam mobil siap menuju tempat grasia berada.  

"kenapa grasia berada didiskotik bos?" frans balik bertanya.

"Frans Aku Yang Bertanya Kenapa Kau Balik Bertanya?" Kemarahan Gabriel hampir pecah.

"iyalah bos, bagaimana aku bisa tahu grasia berada didiskotik?... Oh iya aku ingat, tadi saat grasia mau pulang, dia sempat bilang kalau temannya lagi patah hati jadi dia akan keluar menemani temannya, dan baterai hpnya hampir habis, dia seperti hendak bilang kalau malam ini jangan mencarinya." Kata frans dengan entengnya.

"Kamu Yakin Seperti Itu? Bukan Karena Ancaman Wanita Brengsek Itu?!" gabriel masih marah dan sangat kwatir.

"baik bos aku akan ketempat grasia, tapi maaf bos dimana diskotiknya?" tanya frans dan langsung bersiap, dia juga mulai kwatir.

"aku sekarang sedang menuju kesana. Datang secapatnya frans aku tak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada grasia.."  kata gabriel dan dia mengirimkan lokasi diskotik tempat grasia berada, dan saat frans melihat dimana lokasi diskotik itu frans sedikit ragu, diskotik itu adalah diskotik yang biasa gabriel datangi dulu sebelum kejadian itu, mungkinkah itu memang karena grasia berada disana? Atau hanya keinginan gabriel untuk datang ke diskotik itu.

Sementara itu didiskotik, grasia sedang seru-serunya menari bersama temannya, awalnya teman Grasia itu hanya mengajak grasia berbelanja dan makan, dia perlu seseorang untuk menjadi teman curhat menceritakan masalah yang dia alami. temannya Grasia itu telah menikah dengan suaminya hampir setahun tapi ternyata suaminya selingkuh, dan lebih menyakitkan lagi ternyata suaminya selingkuh dengan ayah tirinya. Mendengar cerita temannya itu grasia merasa sangat kasihan dengan temannya, seakan masalah yang dia hadapi selama ini belumlah seberapa dengan penderitaan temannya.

Dan berakhir disinilah mereka, grasia dan temannya sekarang sedang mabuk berat. grasia yang tak bisa minum minuman keras awalnya berusaha menolak, tapi temannya itu setelah mulai mabuk dia memaksa grasia untuk ikut minum juga, dan akhirnya grasia mabuk. Grasia yang biasanya selalu pemalu kini jadi berani untuk berjoget dengan seru bersama temannya itu.

Disana teman grasia bukan hanya mabuk dan berjoget ria, dia juga mulai genit, dia mulai menarik beberapa laki-laki untuk berjoget bersama mereka, dan saat gabriel datang dia jadi marah karena melihat ada laki-laki yang berusaha menggerayangi grasia. terlihat dari jauh grasia beberapa kali menepis tangan orang itu  tapi orang itu tetap saja melakukan niat mesumnya, gabriel yang melihat itu darahnya langsung mendidih dan jadi menakutkan.

"Lepaskan Tanganmu Brengsek!!" geram gabriel pada orang itu, suaranya dingin menakutkan. orang itu saat mendengar teguran dari gabrel gerakannya terhenti dan berbalik melihat gabriel, tatapannya terpaku menatap tatapan gabriel yang sangat marah, DEG.. orang itu tiba-tiba saja merasa tersadar, mabuknya seakan lenyap begitu saja, dengan agak takut dia menyingkir dari tempat gabriel dan grasia berdiri. Ternyata apa yang dilakukan gabriel pada orang brengsek itu tak luput dari mata seorang kepala geng, dia telah lama mengenal gabriel sebagai Manusia brengsek yang arogan. Dahulu mereka pernah berkelahi karena kebisaan buruk gabriel, Gabriel yang tak pernah peduli apakah wanita yang dia naksir masih lajang atau punya pasangan, pokoknya siapa saja yang disukainya akan berusaha dia memiliki, walaupun itu hanya untuk dia tiduri semalam saja. Dan pacar kepala geng itu juga pernah jadi korbannya, waktu itu mereka sempat berkelahi dan di menangkan oleh gabriel, dan sejak kepala geng itu kalah, dia selalu menghindar bertemu gabriel, bukan karena dia takut tapi dia menunggu waktu yang tepat untuk menghajar gabriel. Saat ini saat dia melihat apa yang gabriel lakukan pada orang itu, dia tersenyum seakan merasa waktunya untuk balas dendam itu telah datang,

"jadi ini penyebab orang itu tak pernah datang ketempat ini lagi? Ternyata sekarang dia telah punya wanita yang berusaha dia lindungi, itu titik lemahmu brengsek.." kata kepala geng itu pada dirinya sendiri, dia tersenyum sinis.

"aku jadi penasaran bagaimana reaksimu kalau wanitamu ku ganggu, matilah kau!" kata kelapa geng itu lagi. Dan dia memberi kode pada anak buahnya.

Diskotik ini sebenarnya adalah daerah netral, pemilik diskotik itu menerapkan aturan yang ketat dan akan berlaku keras dan tegas pada orang-orang yang membuat onar ditempatnya, tapi walaupun begitu didalam diskotik itu terkadang juga terjadi perkelahian, dan selalu berakhir dengan penahanan oleh pihak berwajib pada orang-orang yang membuat onar.