Bisa-bisanya rencana yang sudah aku rencanakan dengan matang, berakhir dengan seperti ini. Kok bisa sih Dirga, suruh Riko buat jagain Carissa? Coba aja kalau tidak ada Riko, pasti rencanaku sudah berhasil 100 persen. Tapi setelah dilihat-lihat lagi, ekspresi Carissa tadi sangat ketakutan. Masih aja dia sok tegar sama sok kuat.
Dibandingkan dengan aku, dia tidak ada arti apa-apanya. Aku harus memikirkan cara lebih bagus dan menjamin keberhasilan 100 persen, biarkan ini sebagai awal kegagalan, tapi dia akhirnya akan meraih kemenangan. "Kamu sedang mikirin apa, Lela? Kelihatannya kamu sedang mendirikan sebuah cara ya?" tanya Martin tiba-tiba datang menghampiriku.
Aku menghela nafasku kasar, "Sudah tahu masih nanya lagi. Cepat bantuin aku buat cari cara agar Carissa itu bisa cepat pergi dari kampus ini."
"Hahaha, kirain kamu kenapa tadi. Nih aku bawakan minuman, diminum, biar kepalamu tidak meledak lagi. Kalau sampai meledak aku yang susah buat nyatuin kepingannya satu persatu."