"Bro, kamu ada masalah apa memangnya sama Kakakmu, sampai-sampai kamu jadi macam ini? Bukankah tidak baik, marah sama orang sampai berkepanjangan kayak gini?" tegur Putra, teman Martin.
"Ada deh, intinya, Kakak aku itu yang salah, aku mah gak ada salah apa-apa, dia nya tuh, jadi orang gak mau mengakui kesalahan dengan apa yang sudah dia lakukan, aku malas punya Kakak macam itu!" jawab Martin ketus.
"Jangan begitu dong, dia adalah Kakakmu, kalian berdua kan masih ada ikatan darah, harus sama-sama kuat dan kompak."
"Iya Putra, aku tahu kok. Dia nya tuh nyebelin, kalo dia mau mengakui kesalahan, aku masih bisa terima dan tidak akan menjadi seperti ini. Aku hanya ingin mencari waktu sendiri saja kok."