Sepertinya Lela memang benar dalam hal ini, untuk pertama kalinya aku membenarkan pendapatnya. Setelah aku pikir lagi, ternyata Carissa memang memiliki kesalahan. Aku tidak ragu lagi mengatakan hal itu, karena memang, memang sudah terbukti ada benarnya.
"Aku kan sudah bilang, dasar kamunya aja yang bantah. Udah jelas tuh si Carrisa itu salah. Atau jangan-jangan kamu sudah buta ya," kata Lela penuh percaya diri.
"Entahlah ... Aku tidak tahu mataku sudah buta atau belum. Aku hanya merasa kurang yakin saja dengan apa yang aku pikirkan."
"Makanya harus yakin dong, kalau kamu tidak yakin, entah apa jadinya nanti." Aku tersenyum ke arahnya dan ia membalas senyumku. "Terima kasih karena kamu sudah menemaniku hari ini, ayo aku antarkan pulang. Jangan sampai ibumu mencarimu."
Ia mengangguk lalu bangkit dari kursi sembari memberikan uluran tangannya, "Ayo pulang."
***
"Iya Jeng, hahaha ... Tiap bulan suamiku memang mengirimkan uang untukku."
"Berapa banyak itu?"