"Biarkan saja dia pergi, tidak apa-apa." Bagi Santoso itu tidak jadi masalah, karena ia sendiri paham bagaimana Martin, seperti apa orangnya. Ketika ia sedang marah, ia akan menjadi orang yang pendiam, sangat pendiam. Dia akan menjadi penyediri, terkadang suka pergi dari rumah. Ketika ia pergi dari rumah. Pasti ia akan kembali lagi. Dia hanya ingin waktu sendiri saja. Ketika ia kembali juga, ia akan menceritakan semuanya dengan tenang.
Santoso berjalan lagi ke kamar ruang Dirga di rawat, ia terkejut melihat pintu ruangan itu terbuka. Ternyata anaknya sudah sadar. "Astaga Nak, apakah kamu baik-baik saja Dirga? Carissa sangat mengkhawatirkanmu, mengapa kalian berdua bisa bertengkar hah? Sudah berapa kali Ayah katakan, jangan bertengkar, toh hasilnya jadi begini. Dibilangin tidak mau nurut."
"Maafkan aku Ayah ... Akan aku jelaskan semuanya nanti, ketika sampai di villa," kata Dirga tenang.