Mereka semua telah menyelesaikan perlombaan. Tidak dengan Ivana. Ia akan bertarung melawan Lauren di pertandingan nanti. Ia tidak tau bahwa, lauren akan mengikuti perlombaan ini dan akan melawan-Nya.
"Aku dengar Lauren mengikuti pertandingan hanya untuk gaya saja. Ia mengancam beberapa siswa untuk
Ikut dan mengalahkan-Nya dengan mudah. Tapi, sayang-Nya dia harus berhadapan denganmu van". Ucap Gibrella lalu tertawa.
"Benarkah? Hmm. Semoga tulang-Nya tidak patah". Ucap Tasya lagi.
Sedangkan Ivana hanya diam. Ia melihat Vany dari kejauhan dan mencoba mendekati Marvel. Ia masih saja memperhatikannya dari jauh dan menukir senyum smrik dan mendesis.
Ivana melihat Marvel yang menolak di pegang oleh Vany dan membuat Ivana senang. "Dasar jalang". Gumam Ivana sambil memakai baju Taekwondo nya.
Sedangkan Clara melihat Ke arah Mata Ivana danm melihat Vany yang kini terus saja menempel dengan Marvel. "Eeh Van. Itu manusia mengikuti kemanapun Marvel pergi".
"Biarkan saja. Jalang memang seperti itu. Sebenatr lagi ayah-Nya akan di keluarkan dari limgkungan sekolah ini danakanmasuk dalam pernjara. Apa yang bisa dia lakukan nanti. Kita lihat saja". Kata Ivana lalu bangkit.
Lauren kini mendatangi Ivana dan memandangi-Nya remeh ." Sebaiknya kau tidak usah mengikuti pertandingan ini". Ucap Lauren.
"Kau sudah lupa apa yang terjadi padamu waktu itu ? Ah benar. Apa punggungmu baik-baik saja sekarang?". Kata Ivana lalu mendekati Lauren.
"Aku sudah berlatih untuk perlombaan ini. Dan, aku akan memenangkan-Nya bagaimanapun cara-Nya!! Jangan meremehkanku! Pikirkan saja keselamatanmu!".
Mereka semua yang kini tertawa saat mendengar penaturan itu dari mulut Lauren. Ia meremehkan Ivana hanya karena berlatih beberapa hari? Sedangkan yang akan ia lawan yang sudah mendapat gelar sebagai Mafia itu.
Ivana bertepuk tangan. Dan mendesis ."aku suka semangatmu. Tapi, kau sudah salah dengan meremehkanku. Kau baru beberapa hari berlatih bukan? Kenapa kau ingin melawan yang sudah mendapat ikat pinggang Hitam?". Ucap Ivana lalu smrik.
"Ahhh. Tidak perlu takut. Lakukan sesukamu saja. Kau mau melukaiku? Lakukanlah. Aku akan menerima-Nya. Tapi, resiko kau akan tanggung". Ucap Ivana lalu pergi.
"Kau dengar? Ivana memberi kesempatan yang bagus untukmu. Tapi, kau harus menanggung resiko jika ingin melukainya". Bisik Clara di telinga Lauren.
Mereka semua lalu pergi meninggalkan Lauren yang kini sedang menggengam tangan-Nya marah. "Benarkah? Aku akan melakukan apa yang kau katakan tadi Ivana. Kau pikir aku takut? Hah! Tidak". Batin Laueren.
Beberapa menit kemudian...
Pertandingan Taekwando sedang berlangsung. Ivana kini sudah di hadapkan dengan Lauren. Ivana menghkir senyum tipis saat melihat pisau tajam di balik baju Alena.
"Kau membuat keputusan yang salah Lauren". Batin Ivana lalu bersmrik.
"Aku akan membiarkanmu melukaiku. Tapi sesudah itu. Aku akan membuatmu malu dan..".
Beberapa siswa sudah berkumpul untuk menonton pertandingan Mereka berdua. Ada beberapa anggota DOM yang sedang berjaga. Ivana sudah meminta mereka untuk tidak melakukan apapun jika ada sesuatu terjadi dengan-Nya.
Marvel juga sedang menonton pertandingan sang kekasih. Saat ia sedang duduk. Vany lalu datang dan mendekati Marvel ."hallo Vel". Sapa Vany.
Sedangkan Marvel tidak menjawab sapaan Vany dan beralih melihat Sang kekasih kini. Ivana memberikan kode untuk tidak melakukan apapun saat ia bertarung.
Marvel pun mengerti dan tersenyum ke arah Ivana.
Vany yang melihat itu nampak kesal dan menatap sinis ke arah Ivana. Yang ditatap hanya menampilkan wajah datar dan tidak peduli dengan-nya.
"Okee semua-nya. Kita akan melihat pertarungan antara Ivana dan Lauren. Dan aku mendapat respon dari salah satu peserta. Bahwa Peserta Ivana tidak keberatan jika ia terluka...
Saat mendengar itu. Marvel lalu berdiri. "Apa ini rencana Ivana?". Gumam Marvel.
"Duduklah Vel. Ivana tau ko apa yang harus dilakukan". Ucap Tasya.
Marvel lalu kembali duduk. "Sudah kuduga". Batin Marvel.
Ivana lalu tersenyum kearah Marvel dan mengkode bahwa ia baik-baik saja. Sedangkan Lauren kini nampak tersenyum bahagia.
"Bersiaplah... 1 2 3
Ivana dan Lauren kini sedang bertarung. "Aku tidak menyangka hasil latihanmu secepat ini. Tapi, tidak sebanding denganku!". Gumam Ivana lalu mengangkat tubuh Lauren dan menghempaskan-Nya ke lantai.
Brakk
"Ahhh!! Bangun Lauren!!". Teriak Vany.
Ivana berhasil membuat Lauren ambruk. Dan para siswa sedang bersorak untuk Ivana. Lauren mencoba untuk bangun.
"Sial!!". Gumam Lauren lalu memandangi Ivana.
Ivana tersenyum smrik. Ia menyurh Lauren untuk mendekati-Nya. Lauren yang dipenuhi amarah lalu berlari ingin menangkap Ivana dan membuat-Nya terjatuh.
Tapi bukan Ivana nama-Nya jika bisa menangani-Nya. Ia lalu menahan tubuh Lauren dengan tenaga-Nya.
Crettt
Dengan Tiba-tiba Lauren menusukan pisau keperut-Nya dan membuat Ivana terkejut. "Mati kau!!". Guman Lauren.
Tapi. Tidak ada hasil. Tenaga Ivana masih sama meski ia terkena tusukan pisau di perut-Nya. Ia malah semakin kuat untuk mengalahkan Luaren. Ia lalu mengangkat tubuh Lauren dan menghempaskan-Ny ke lantai.
Brakk
Dengan nafas naik turun. Ivana berhasil membuat Lauren kalah. Meski skor mereka kini 2-0 Ivana mencoba kuat meski penglihatan-Nya kini burem.
Semua siswa melihat Ada noda darah di baju Ivana. Mereka semua terkejut dengan apa yang dilakukan Lauren. Marvel lalu berlari ke arah kekasih-Nya itu dan memeluk-Nya. "Kau berdarahh sayang!!".
"Aku oke". Ucap Ivana membuat Marvel khawatir.
Marvel lalu menggendong Ivana di depan seluruh Siswa. Ivana meminta untuk di turunkan tapi Marvel tidak mendengarkan-Nya. Ia membawa-Nya ke Uks untuk pengobatan.
"Aku sungguh baik sayang. Aku perlu memberi-Nya pelajaran sekarang". Ucap Ivana hendak kembali bangun.
"tidak perlu. Biar aku yang akan memberi-Nya pelajaran. Tapi, kau harus obati dulu luka-Mu".
"Heyy. Aku tidak apa. Aku ini Ivana. Apa aku lupa. Aku yang mengatakan pada-Nya tidak apa jika dia menyakitiku. Tapi, dia akan menerima resikonya". Kata Ivana.
Sedangkan di lain tempat. Lauren kini sedang memegangi tangan-Nya karena kesakitan. Ia juga tersenyum sendiri jika membayangkan kejadian tadi. Ia bangga bisa melukai Ivana yang sudah berani meremehkan-Nya dan mengancam-Nya dengan teman-temannya.
Gibrella lalu menemui Lauren dan mendekati-Nya." Kau melakukan kesalahan besar lauren. Kau memeilih pilihan yang salah. Seharusnya kau sayang akan nyawa". Bisik Gibrella.
"Kau kesini untuk mengancamku?! Hah! Aku sudah sering mendapatkan ancaman dari kalian!! Tapi, tidak ada satupun yang kalian lakukan kepadaku. Tapi, lihatlah sekarang. Ivana sedang terluka karena ku!". Ucap Lauren lalu tertawa.
Gibrella mendesih ."jadi kau ingin kami mengabulkan-Nya?". Tanya Gibrella.
"Ingat ini!! Kau akan menerima resiko atas pilihanmu!! Jangan terlalu meremehkan kami. Aku sudah mengatakan ini untuk membuatmu sadar?! Tapi, hasilnya tidak aku dapet sedikitpun! Kau menganggap kami lelucon".
"Kalian itu hanya jalang! Brengsek! Menyebalkan! Semenjak kalian kesini! Semua yang kami lakukan tidak ada harga diri-Nya!".