Clara lalu masuk dan membawakan minuman Untuk Ivana berserta yang lain-Nya. Ivana tidak ingin makan di kantin dan mereka membawakan makanan untuk dimakan Ivana dikelas.
"Baiklah Ka. Aku keluar dulu. Sekali lagi terima kasih". Ucap Nya lalu keluar.
"Siapa dia Van?". Tanya Gibrella lalu meletakan burger di meja Ivana.
"Aku lupa menanyai nama-Nya tadi". Ucap Ivana lalu menyantap burger itu.
"Kalian sedang membicarakan apa ?". Tanya stella lalu duduk di samping Ivana
Ivana tidak menjawab karena mulut-Nya kini dipenuhi makanan. "Air". Gumam Ivana mencari air-Nya yang ternyata Diminum Clara.
"Yaa! Air! Kenapa kau meminumnya!!". Teriak Tasya.
"Ahh aku lupa. Hehe". Ucap Clara tertawa.
Brakk
Ivana memukul meja-Nya karena tersedak. "Airr!!". Teriak Ivana. Tasya lalu bergegas membelikan air untuk Ivana.
Ivana lalu mengambil air yang dipegang Clara dan meminum-Nya. Ivana lalu menatap tajam ke arah Clara ."kau ini!". Gumam Ivana ingin menusuk-Nya dengan Siku.
"Kau membicarakan apa tadi dengan-Nya?". Tanya Clarissa penasaran.
"Tidak ada yang penting. Sudahlah lupakan. Kepala ki sangat pusing sekarang. Aku ingin pulang sebelum perempuan cabe itu melaporkan ku dan menyuruhku bertemu dengan ayah-Nya lagi".
"Kau ingin pulang ?".
"Hmm".
"Kami ikut".
"Baiklah".
Kini mereka pulang lebih awal. Lagipula siapa yang akan mengeluarkan pemiliknya dari sekolah itu. Mereka akan mendapatkan kejutan saat pesta ulang tahun Vanscoll.
Setiap tahun-Nya. Vanscoll akan merayakan ulangtahun sekolah dan mengadakan beberapa lomba berhadiah. Kini ia mendapatkan cara untuk go publik untuk memperkenalkan pemilik Vanscoll yang selama ini menjadi misteri.
Mereka semua dalam perjalanan untuk kembali ke apertemen. "Jadi apa yang kau lakukan saat pesta berlangsung ?". Tanya Tasya sambil menyetir.
"Aku akan mengungkapkan identitasku sebagai Pemilik Vanscoll dan akan mengungkapkan kejahatan pria itu". Jawab Ivana masih fokus menatap jalan raya di hadapan-Nya.
"Ku dengar kau mengadakan beberapa lomba nanti. Apa saja itu?". Tanya Stella berniat mengikuti lomba.
"Banyak. Ada pertandingan bola basket. Dan Taekwondo. Dan, konpetisi model ? Dan menembak. Ahh aku lupa".
"Benarkah? Baiklah, aku akan mengikuti Menembak. Itu keahlianku".
"Kalian akan diberitahu lewat pengumuman. Kalian bisa pilih apa saja yang tertulis disana"
"Hmmm. Kau akan ikut yang mana ?". Tanya Ivana.
"Berjalan menggunakan gaun?".
"Wahhh. Kau harus punya gaun".
"Mudah saja. Aku sudah memesan dari prancis".
"Wahhh. Siapa yang mau melawan kau pasti kalah".
"Tentu saja".
"Aku disana tidak untuk berlomba kau tau? Aku akan mengejutkan mereka".
"Ahh kita tunggu".
Saat dijalan. Ivana teringat sesuatu. Ia lupa membeli belanjaan untuk stock diapertemen untuk makan. "Turunkan aku di pusat perbelanjaan. Aku ingin membeli bahan-bahan makanan". Ucap Ivana.
"Kami ikut". Ucap Gibrella.
"Hm".
Kini mereka sudah dipusat berbelanjaan untuk membeli kebutuhan mereka. Ivana mengambil apapun yang dibutuhkan dan memasukan-Nya ke dalam keranjang. Ia juga membeli beberapa es krim untuk sang adik monica. Tidak hanya bahan-bahan untuk didapur. Ia juga membeli beberapa cemilan. Kini, kereta belanja-Nya sudah penuh.
Dan sahabat-sahabat-Nya ini membeli snack untuk mereka sendiri. Dan memasukan-Nya kedalam keranjang Ivana.
Ivana lalu membayar ke kasir menggunakan Blackcard nya.
"Kalian mau apa lagi ?". Tanya Ivana ke para sahabat-Nya itu.
"Tidak. Itu saja. Lagipula kami juga menumpang makan. Hehe". Jawab Tasya.
"Begitulah". Ucap Ivana.
"Bawa semua-Nya ke tempat parkir". Suruh Ivana.
"Aiss. Baiklah".
"Kenapa kau mendesis? Hm. Kau ingin ku jadikan sasaran tembakku?".
"Tidak apa-apa. Kau salah dengar. Benarkan?". Tanya Tasya ke lain-Nya.
-
-
-
-
Skip
Mereka semua sudah sampai di apertemen dan membawa banyak belanjaan. "Banyak sekali kau membeli sayang". Ucap Celina menghampiri Ivana.
"Stock mom. Lagipula manusia ini makan disini juga kan". Ucap Ivana menunjuk Para sahabat-Nya itu.
"Baguslah kau membeli banyak. Malam ini momy akan memasakan Steik. Dan kimbab". Ucap Celina antusias.
"Aku akan bantu mom". Tawar Gibrella.
Mereka juga memanggil Ibu Ivana dengan sebutan Mommy juga. Mereka sudah menganggap-Nya sebagai ibu mereka sendiri.
"Tidak". Tolak Celina. Ia lebih suka sendiri jika memasak.
"Aku tetap akan membantu juga". Ucap Gibrella tidak mau kalah.
"Ya. Baiklah. Lagipula ucapanmu tidak pernah terwujud. Lihat saja nanti. Kau pasti akan lupa". Ucap Celina.
"Kami bakal ingat! Iya kan guys?". Ucap Gibrella di angguki yang lainnya.
"Hmmm. Kau saja. Aku cukup lelah sekarang". Jawab Stella.
"Aku juga".
"Dasar ingin makan saja! Disuruh bantu ga mau".
"Lagipula momy ngak biarin kita membantu. Kenapa kau yang memaksa?!".
"Ah sudahlah.. aku bisa saja melakukan-Nya sendiri. Lagipula ada Avina yang membantu menyiapkan sesuatu. Kalian semua makan saja nanti". Ucap Celina.
"Kenapa kalian pulang lebih awal? Bukannya kalian sedang bersekolah sekarang ?". Tanya Celina sambil meletakan bahan-bahan makanan di meja.
"Kami ingin beristirahat. Lagipula siapa yang akan berani mememarahiku?".
"Istirahatlah kalian. Momy tau, kalian sedang banyak pikirankan?".
"Hmm".
"Pergilah".
Mereka lalu pergi. Ivana juga lebih memilih ke apartemen sebelah dan beristirahat dengan mereka. "Kami keluar dulu".
"Hmm". Dehem Celina.
-
-
-
-
Skip
Marvel berniat untuk mengunjungi sang kekasih-Nya. Ia berniat memberi kejutan dan ingin menemui orangtua Ivana. Mereka pernah bertemu saat mereka bertarung melawan Roseblood.
"Kemana kau ? Kenapa rapi sekali?". Tanya Mark tiba-tiba masuk ke kamar Marvel.
"Ke apertemen Ivana". Jawab Marvel sambil menghadap kaca.
"Hmm. Kalau begitu biarkan aku ikut".
"Cepatlah!! bersiap-siap. Jika kau lama, akan ku tinggal. Aku tidak suka jika menunggu walaupun itu hanya 2detik". Ucap Marvel yang tidak melihat Mark lagi.
"Jadi. Tadi aku berbicara dengan siapa ?ahh sudahlah". Gumam Marvel lalu melanjutkan memakai parfum.
Mark lalu pergi dengan terburu-buru. Ia sudah merindukan sosok yang saat ini berada dalam hatinya. Sudah beberapa hari mereka tidak bertemu sekarang karena kesibukan masing-masing.
Mareka kini disibuki dengan kasus yang harus mereka selesaikan. Marvel juga ingin memberitahu masalah yang terjadi saat ini. Ada kesalahpahaman mengenai Penyusup di masion-Nya.
Zaen dan Dll lalu masuk ke kamar Marvel dan melihatnya sedang bersiap-siap.
"Kau mau kemana ?". Tanya Zaen penasaran melihat Marvel berpakaian rapi.
"Apa kalian pengen keluar ? Aku lihat Mark dari kamarmu terburu-buru". Ucap Lorenzo.
"Kami ingin berkunjung ke Ivana". Jawab Marvel lalu perpaling menghadap mereka.
"Wahhh. Kalian pergi tanpa kami ? Tidak bisa! Kami akan ikut kemanapun kau menginjakan kaki! Disitulah kami ada". Ucap Arkan.
Marvel menghela nafas." Cepatlah!! Ku beri waktu 5menit!!".
Mereka semua lalu keluar dengan terburu-buru. Marvel yang melihat tingkah mereka hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala-Nya memaklumi mereka.
"Nahh. Kau terlihat sangat tampan Marvel. Benar saja Ivana jatuh dengan pesonamu yang memikat ini". Gumam-Nya memuji dirinya sendiri di cermin.