Chereads / LIMITLESS 3.9K / Chapter 14 - CHALLENGE

Chapter 14 - CHALLENGE

"Eh? Itu tidak mungkin."

"Kenapa kau malah menyangkal perasaanku ini!"

"Aku tidak menyangkalnya... aku hanya heran... padahal dulu kau yang meninggalkanku, tapi kini kau kembali kepadaku."

"Apa maksudmu dengan aku yang meninggalkanmu?! Bukankah kau duluan yang memutuskanku!"

"Eh?"

"Eh?"

Untuk beberapa saat, kami terdiam.

"Tunggu, jadi..."

"Kata-kata kejam saat perpisahan dulu itu..."

"Bukan darimu!"

Pada momen ini kami mengucapkannya secara bersamaan, dan seketika itu juga kami kebingungan.

"Jadi.... kau tidak pernah mengatakan semua perkataan jahat kepadaku Luci?"

"Tentu saja tidak, aku tidak tega mengatakan hal-hal buruk padamu, bahklan jika situasinya adalah kita harus menyudahi hubungan kita."

"Apa kau juga mendapatkan kata-kata kasar?"

"Ya, dihari saat kita putus. Kau tiba-tiba menelponku dengan nomer baru, kau mengatakan kalau aku ini adalah laki-laki hina, tidak berguna, dan suka meloroti uangmu. Dan dengan kejam kau mengatakan kalau akan menyudahi hubungan kita waktu itu."

"Aku tidak menelponmu waktu itu, justru kau yang menelponku."

"Tidak, aku tidak menelponmu."

"Aku juga tidak."

Dari sinilah aku menyadari, kalau ternyata ada yang mengganggu hubungan kami dulu, dan dia sengaja menjadi kami dan mengatakan hal-hal kejam pada kami, denan mengatakan itu dia bisa membuat kami berdua sangat marah dan memutuskan untuk menyudahi hubungan kami dulu.

"Jadi ada yang memanipulasi kita dulu, apa itu benar Luci?"

"Kemungkinan besar seperti itu."

"Jadi, saat itu kau masih... mencintaiku."

"Ya, aku masih mencintaimu waktu itu."

Dia terlihat sangat senang, dia bahkan sampai terharu dengan ucapanku tadi.

"Lalu, apakah saat ini.... kau masih mencintaiku?"

"Aku... tidak tau."

"Kenapa kau ragu? Apa ada yang mengganggumu?"

"Jujur saja, saat ini aku tidak tau apakah aku ini manusia atau bukan. Hampir 90% bagian tubuhku adalah cyborg. Bahkan kulit dan dagingku adalah bahan kimia sintetis dan silicon. Aku juga tidak tau apakah aku masih mencintaimu atau tidak, lagipula hatiku ini sekarang terbuat dari logam. Seandainya saat ini aku masih mencintaimu, maka aku yakin itu adalah berkas ingatan masalaluku yang ada dalam memori ini."

"Luci..."

Aku tidak tau, apakah aku saat ini bisa disebut sebagai mahkluk hidup atau bukan. Aku ini apa? Manusia? cyborg? Aku tidak tau lagi.

"Tenanglah..."

Secara tiba-tiba lany memelukku dengan sangat erat, dia juga mengelus rambut sintetisku ini dengan lembut.

"Yang namanya cinta itu pasti buta, tidak peduli kau ini apa, atau kau ini musuh ataupun teman kedepannya, sekalinya mencintai seseorang maka manusia tidak akan bisa dengan mudah dalam ikatan cinta itu. Bahkan aku masih mencintaimu walaupun tubuhmu ini terbuat dari metal, yang terpenting bagiku adalah kau masihlah Lucifer yang kusayangi dari dulu sampai sekarang."

"Lany... tapi jika kau tetap bersamaku kau tidak akan bisa mendapatkan keturunan, kau juga tidak akan bisa merasakan hangat tubuhku, terlebih aku ini bukan lagi Lucifer seutuhnya, aku sudah menjadi satu dengan Ice God."

"Meskipun begitu, kau masih disini kan Lucifer?"

"Ya, aku masih disini dengan semua ingatan dalam memoriku."

"Jadi maukah kau bersamaku lagi Luci, aku tidak bisa hidup tanpamu."

Aku tau kalau perasaan pada sebuah mesih itu tidaklah nyata, kalaupun ada itu hanya sebuah bug pada sistem tubuhku. Tapi entah kenapa aku tidak bisa meninggalkannya sendiri, entah itu karena dia adalah mantan pacarku dulu atau karena keinginan pribadiku.

Aku sama sekali tidak tau harus apa, tapi setidaknya....

"Baiklah, aku menerima perasaanmu."

"Luci..."

"Sebenarnya aku merasa seperti tidak bisa meninggalkanmu sendirian, tapi aku tidak tau ini adalah bug atau hal lain. Aku ingin memastikannya, maka dari itu akan kuterima tawaranmu tadi."

"Jadi... sekarang ini kita bersama lagi?"

"Ya Lany, mohon kerjasamanya."

"Ya!"

Dia melompat kearahku dan menangis dipundakku.

"Kenapa kau menangis? Kau tidak senang kalau kita bisa bersama lagi?"

"Bukan begitu, tapi aku senang akhirnya kita bisa bersama lagi."

Manusia memang sangat sulit dimengerti, tidak... bukan manusianya. Tapi hati manusialah yang sulit untuk dimengerti, aku masih memerlukan banyak riset untuk mengerti akan hal ini lagi, mau bagaimanapun aku ini tetaplah mantan manusia normal.

***

"Tuan Sora, selamat datang di markas kami."

Hamparan cyborg tua yang kebanyakan organ tubuhnya sudah bisa dikatakan berkarat berkumpul untuk menyambutku. Meskipun begitu masih ada sebagian kecil dari mereka yang memiliki organ yang masih sangat bagus, bahkan bisa dibilang seperti baru.

"Selamat datang pemimpin kami sang penyelamat bumi, tuan Electro God!"

Mereka semua berjejer dan menunduk kepadaku, semuanya memberikan hormat padaku kecuali satu cyborg muda yang sedang menungguku di ujung barisan.

"Bukankah tingkahmu itu sanga tidak sopan kepada pemimpin kita adikku."

Adik? Oh, jadi dia adalah adiknya Alex ya.

"Dia bukan pemimpin kita."

Semua orang langsung kaget mendengar ungkapannya, dia terlihat seperti seorang pria muda yang memiliki tubuh full cyborg yang sangat baik, bahkan tidak ada suara gesekan antar metal ditubuhnya saat dia bergerak. Dia juga memegang sebuah katana yang sangat bagus dan terlihat sangat tajam.

"Hentikan sikap burukmu ini dan berlututlah."

"Aku tidak akan berlutut kepada orang asing yang bahkan sama sekali tidak terlihat kuat itu, dia hanyalah orang biasa."

"Hentikan sekarang juga sikapmu itu!"

"Aku menolak!"

Keadaan menjadi sangat tegang sekarang, kedua saudara ini mulai saling bersiap melakukan serangan.

"Tidak ada pilihan lain, sebagai kakakmu aku tidak bisa menanggung malu ini lagi. Akan ku..."

Saat Alex ingin mengeluarkan serangan aku mencegahnya dengan cepat.

"Berhenti."

"Tuan Sora... maaf, tapi saya harus membuang aib keluarga saya ini demi kehormatan keluarga kami."

"Kau tidak perlu melakukannya."

"Tapi tuan Sora!"

"Diamlah, dan biarkan aku mengatasi ini."

"Baiklah kalau tuan memaksa."

Dia perlahan mulai tenang, aku memintanya untuk mundur kebalakang dan kembali bersama kakeknya.

"Kau berani juga ya menghentikan kakakku, god palsu sepertimu masih bisa bersikap pura-pura bijaksana juga ya."

Jujur saja, aku sangat jengkel mendengarkan perkataan pedasnya itu daritadi.

"Anak muda siapa namamu?"

"Anak muda? Aku ini lebih muda ratusan tahun darimu."

Sial, dia benar juga.

"Baiklah, siapa namamu?"

"Drake."

"Drake ya, perkanalkan namaku Sora. Dan aku ini adalah Electro God yang baru."

"Aku tidak akan termakan kata-katamu itu, aku tidak sebodoh kakakku."

Dia keras kepala juga ya.

"Jadi bagaimana caranya agar kau bisa percaya padaku?"

"Bertarunglah satu lawan satu denganku."

"Heh?"

"Aku bilang, bertarunglah satu lawan satu denganku."

"Apakah harus?"

Bukannya aku tidak mau bertarung melawannya, tapi aku takut bisa menyakitinya.

"Jika kau ingin membuktikan dirimu sebagai Electro God maka kau harus melawanku, akulah yang akan menentukannya."

Aku rasa tidak ada pilihan lain, lagipula aku tidak bisa terlalu lama berada disini.

"Baiklah, aku terima tantanganmu. Tapi dengan syarat kalau aku menang kau tidak akan menentang mentah-mentah perkataan kakamu dan menjadi akrab dengannya."

"Tuan..."

"Kau tidak ingin aku menuruti semua perintahmu?"

"Tidak, aku hanya ingin hubungan saudara kalian semakin erat."

"Hahahaha! Bodoh sekali! Baiklah, tapi jika aku menang kau harus pergi dari sini dan jangan pernah mengklaim dirimu sendiri sebagai god lagi."

"Baiklah."

***

"Duel kita mulai."