"Aku rasa, itu karena kau mencintaiku." Balas Rosea. Keduanya tertawa terbahak-bahak setelahnya, menyadari bahwa apa yang mereka bicarakan mulai jauh dari topik yang seharusnya.
"Ehm, Sir... apa saya sudah boleh pulang?" Suara Ashana yang entah sejak kapan berada di pintu ruangan Darren terdengar. Hal itu membuat Rosea segera melepaskan diri dari Darren, kemudian menggaruk tengkuknya merasa sedikit canggung.
"Sudah jam segini ternyata. Ya, pulanglah." Balas Darren.
Rosea berdiri, "pulanglah denganku. Aku menyetir sendiri hari ini Rosea menawarkan tumpangan. Awalnya, Darren pikir gadis itu menawarkan tumpangan padanya.
"Baiklah. Aku saja yang menyetir." Balas Darren, membuat tawa Rosea kembali.