"Jadi, dia ada di dalam sini?" Alaric mengamati dengan baik perut Rosea yang saat ini masih rata.
Dilihatnya baik-baik perut sang istri, kemudian diusap sesekali. Di dalam sana, terdapat buah hatinya. Hasil dari percintaannya dengan Rosea, gadis cantik yang saat ini sedang setengah berbaring di dekat kolam renang.
"Hm. Dia ada di sana." Jawab Rosea.
Semua orang sudah mengetahui berita tersebut, termasuk Tuan Zeas. Sama seperti Alaric, awalnya Tuan Zeas menentang keras keputusan Rosea. Tetapi, atas segala pertimbangan dan perdebatan yang ada, alhasil Tuan Zeas memberi ijin pada Rosea untuk mempertahankannya.
Selama masa kehamilannya, Rosea sangat berbeda dengan Ashana. Jika Ashana sangat lemas hingga hanya bisa berbaring sehari-harinya, Rosea justru kebalikannya. Dia lebih bersemangat dengan kehamilannya meskipun seringkali mual dan muntah di sembarang tempat.
"Dia yang membuatmu muntah-muntah dan sensitif?" Tanya Alaric lagi dengan wajahnya yang polos.