Rosea terdiam sejenak sembari menghela napas panjang. Gadis itu menatap pantulan dirinya di depan cermin. Dia sebentar lagi akan di rias hingga menjadi seorang pengantin.
Sesaat, dirinya merasa ragu. Apakah dia pantas untuk Alaric atau tidak? Gadis itu berkali-kali meyakinkan dirinya bahwa ini adalah jalan yang terbaik.
"Ya, menikah, menjalani pengobatan dan memiliki keturunan. Setelah pernikahan ini, aku akan memberi tahu Alaric." Rosea bermonolog di depan cermin.
Senyum di bibirnya sangat lebar. Meskipun dengan sedikit gugup, gadis itu tetap berusaha untuk tenang.
Suara ketukan pintu tiba-tiba terdengar. Dengan penuh harap, Rosea membukanya. Sebuah senyuman hangat terukir kala melihat periasnya sudah datang.
Dia segera mempersilahkannya untuk masuk. "Silahkan." Kata Rosea.
"Anda sangat cantik saat dilihat secara langsung. Lebih cantik daripada yang ada di foto." Komentar seorang perias bernama Gene.
