Telinganya sayup-sayup mendengar suara seseorang yang memanggil namanya. Rosea, gadis itu perlahan membuka mata, mendapati seorang wanita paruh baya dan pria tampan di sampingnya.
"My Rose sedang tidur, Mom. Semalam dia menangis tanpa sebab. Sepertinya dia belum siap dengan pernikahan ini." Kata Alaric. Pria itu tetap pada tempatnya, mendekap Rosea sembari mengusap rambutnya penuh kasih sayang.
Sedangkan Mom Cashel, wanita paruh baya tersebut duduk di tepi ranjang, mengobrol dengan putra tampannya.
"Apa ini terlalu cepat untuknya?" Mom Cashel menghela napasnya, merasa prihatin dengan Rosea.
"Rosie bukan menangis karena itu Mom." Rosea berusaha bangkit, dibantu oleh Alaric. Gadis itu mengucek matanya, meregangkan tubuhnya.
Alaric, di belakangnya sudah menempel seperti perangko. Dagunya sudah berada di pundak Rosea dengan tangannya yang melilit perut gadis itu, bagaikan ular yang melilit mangsa nya.