Ting, ting, ting!
Suara denting gelas yang Darren buat terdengar hingga ke seluruh penjuru. Semua orang kini telah menatapnya, menjadikannya sebagai pusat perhatian.
Puluhan mata hanya tertuju padanya, memperhatikan dan menunggu apa yang ingin Darren katakan.
Pria itu berdiri di sebuah podium kecil yang telah siap di sana. Di sampingnya, terdapat Ashana yang hanya menunduk malu, tak berani mengangkat wajahnya karena kurang percaya diri.
"Di acara ulang tahun saya dan sahabat saya hari ini, saya ingin mengumumkan sebuah berita bahagia." Teriak Darren.
Tangannya tiba-tiba meraih kedua tangan Ashana, mengangkatnya dan mengecup kedua tangan tersebut. Ashana terkesiap. Kepala yang tadinya tertunduk malu kini mendongak cepat, merasa tidak menyangka dengan apa yang diperbuat pria itu.
"Darren, aku malu." Bisik Ashana.
Darren tersenyum lebar mendengarnya. Sungguh, dia merasa senang setiap melihat pipi Ashana merona karena dirinya. Hanya dirinya, tak boleh ada pria yang lain.