Jika kalian pikir Ashana tidur nyenyak di dalam pelukan Darren, kalian salah besar. Sepanjang malam, hingga kini jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi, Ashana masih saja terjaga sambil memperhatikan wajah tampan pria itu.
Dia terus mengamati bagaimana Darren saat tidur. Sesekali, Ashana mencoba memberontak. Memindahkan tangan Darren dari pinggangnya. Tetapi, gagal. Tangan Darren sepertinya terbuat dari batu sampai-sampai Ashana tidak kuat mengangkatnya.
Pria itu menahannya bahkan saat sedang tidur.
Alhasil, Ashana memilih untuk terus mengamati wajah pria itu. Meneliti setiap sudut dan sisinya dengan teliti. Semakin dia menatap Darren, semakin jatuh hati Ashana dibuatnya.
"Tidurlah, Ashana..." gadis itu tersentak mendapati Darren yang menyuruhnya untuk tidur.
"Anda terjaga juga, Sir?" Tanya Ashana takut-takut.
Darren membuka matanya secara perlahan. Sungguh, ini adalah pemandangan yang sangat indah untuknya. Menemukan wajah polos Ashana saat terbangun dari tidurnya.