Nyatanya, waktu berjalan sangat cepat. Bukan hanya satu minggu dua minggu yang mereka nantikan. Tetapi, lebih dari belasan tahun. Dan tanpa terasa, besok adalah waktu penentuan yang sebenarnya. Dimana Rosea harus memilih seseorang di antara cinta segitiga yang sudah terjalin selama ini.
Malam ini entah mengapa semuanya menjadi sangat suram. Acara makan malam menjadi sesuatu yang menegangkan. Terlebih dengan kehadiran Tuan Zeas yang akhir-akhir ini cukup menjauh dari mereka.
Tuan Zeas sudah meminta maaf secara resmi. Dia mengakui kesalahannya di depan keluarga besar. Tentunya, tak semudah itu untuk keluarga Cashel dan Gale memaafkan kesalahan Tuan Zeas. Meski begitu, mereka terus mencoba dan dapat menerima Tuan Zeas dengan baik demi Rosea.
"Kenapa menegangkan sekali rasanya?" Celetuk Alaric, mulai mencoba mencairkan suasana yang terasa terlalu dingin.