Alekta menatap Elvano dengan tegas, dia ingin beberapa hari ini pria yang sedang terluka itu beristirahat dan tidak banyak mengerjakan pekerjaannya. Semua itu untuk kebaikannya karena semalam Elvano demam tinggi.
Elvano kembali menatap Alekta, dia tidak suka jika ada orang lain yang mengganggu apa yang sedang dikerjakannya. Tidak ada seorang pun yang berani menghentikan apa yang sedang dikerjakan, termasuk Casandra padahal dia adalah adiknya.
"Berikan dokumen itu!" ujar Elvano dengan nada dingin.
"Tidak. Kali ini kau harus menurut padaku!" timpal Alekta sembari mengambil semua dokumen yang ada di dekat Elvano.
Dia tidak peduli jika pria itu marah padanya karena semua ini demi kebaikan Elvano. Ditambah lagi Alekta merasa bertanggung jawab atas semua yang menimpa Elvano.
"Alekta Suryana!" pekik Elvano yang sudah tidak bisa menahan emosi.