Suasana hati Anna sudah tidak enak, Sebastian dan Brayn tau tapi mereka pura-pura tidak menyadarinya.
"Tamu kita jam berapa datang pa?" tanya Brayn.
"Satu jam lagi, papa sudah telpon tadi."
Anna menatap suaminya, ingin mengatakan sesuatu tapi tidak jadi. Mulutnya sulit untuk bertanya lebih lanjut.
"Ada yang ingin kau tanyakan sayang?" tanya Sebastian. Dia menyeka mulutnya dengan serbet setelah menyuapi omelet terenak di dunia karena buatan istrinya.
Anna menggeleng lemah, "tidak ada. Aku lihat triple dulu." Setelah mengatakan itu Anna bangkit lalu berjalan menuju kamarnya. Hatinya sangat gundah.
"Kasihan mommy," ucap Brayn.
"Jangan katakan apapun, jika tidak kejutan ini akan gagal." Brayn dengan berat hati mengangguk.
Anna tidak keluar kamar, menyibukkan diri dengan tiga anaknya, hatinya kesal karena Sebastian tidak datang dan menjelaskan padanya. Kalau udah begini pikiran Anna melayang kemana-mana, membuat hatinya semakin gundah.