Anna terkekeh, "karena pipinya seperti cupcake?" Dia mengelus surai Zikra yang memakai jelly, rambutnya tertata rapi.
"Tidak, karena aku menatap calon istriku. Setelah dewasa aku akan menikah dengan Meesa." Dia tersenyum menatap Anna yang terpaku mendengarnya.
Sebastian dan anggota keluarga lain yang mendengar itu saling pandang. Terdengar suara anak tampan ini sangat meyakinkan. Ammar dan Rani pun saling pandang, ini bukan kali pertama Zikra mengatakan jika dirinya akan menikahi anak perempuan Anna.
Bahkan saat anak itu belum di ketahui jenis kelaminya, dia selalu berkata bahwa jika bibinya memiliki anak perempuan dia akan menikahinya.
Anna mengangguk, "kalau Meesanya mau, bibi akan sangat senang karena Zikra bisa menjaganya dengan baik."
Zikra mengangguk senang, "tentu. Aku akan sekuat papa dan paman yang lain agar bisa menjaga Meesa."
Tieta yang sedang bermain bersama Zura langsung menunduk lesu mendengar itu, "kamu kenapa?" Tanya Zura polos.