"Lakukan." Smith yang berada di ruang tamu sebelah langsung bangkit dan menghadap Sebastian, dia melirik Rayya tidak suka.
"Lebih baik anda kembali. Kuatkan orangtua anda karena mereka sudah bangkrut sekarang." Suara Smith bagai petir yang menyambar Rayya tanpa ampun.
Dia mengatakan itu dengan gaya yang angkuh, dia benci pada wanita tidak tau malu ini.
Wajah Rayya menggelap dan pucat mendengar hal itu, dia segera mengambil ponsel dan menghubungi ibunya, dan terdengar teriakan frustasi dari wanita itu.
Rayya menatap punggung Sebastian tidak percaya.
"Apa yang kau lakukan?" Tanyanya terbata.
"Bos, memberikan hadiah kecil untuk anda karena telah berani mengusik istri tercinta." Smith yang menjawab.
Rayya mengepalkan kuat tangannya, "kalian akan menyesal." Setelah itu dia berlari keluar dengan perasaan kacau. Sementara di kediaman orangtuanya saat ini keadaan sedang luluh lantah seperti di terjang badai secara tiba-tiba.