Alya mendengar berita tentang apa yang terjadi pada karyawannya. Dia tidak pernah datang ke toko bukan berarti dia lepas tangan.
"Biar aku saja yang mengurus ini," ucap Darren, dia langsung pulang begitu mendapat telpon dari istrinya.
"Tidak, aku yang akan mengurusnya sendiri." Emosi Alya meledak-ledak. Berani sekali menyentuh pegawainya.
Darren menghela napas pelan, jika Alya sudah begini dia tidak bisa menghentikannya.
"Ya sudah aku temani." Putus Darren.
"Tidak perlu, aku bisa urus masalah ini sendiri. Jika aku butuh dirimu, akan aku hubungi."
Alya sudah menyiapkan asi untuk kedua putranya, dia pulang sedikit lebih lama juga tidak masalah.
Rasanya sudah tidak tahan, dia ingin menendang wanita gila itu.
"Sayang kamu baru melahirkan jangan banyak gerak, aku temani. Janji tidak akan mencampuri urusanmu." Pinta Darren dengan wajah di buat setampan mungkin, biasanya Alya akan luluh.