"Heh, masih berkeras hati. Mau mempermalukan keluarga sampai dimana?" Kesal Ibunya.
"Apa yang terjadi?" Tanya Baskoro begitu dia masuk kedalam ruangan ayahnya.
"Tanyakan saja pada putrimu, dia membuat malu keluarga." Melanie terduduk di sofa, memijat pangkal hidungnya yang mendadak nyeri.
Bagaimana dia bisa memiliki putri yang tidak tau malu seperti ini.
Baskoro menatap ibunya yang menggeleng lemah. Menarik napas pelan dia duduk di tepi ranjang ayahnya yang tersenyum lembut.
Tersirat rasa sedih dan bersalah yang luar biasa dari raut wajah presiden, dia merasa malu pada putranya sendiri saat ini.
Baskoro sedari kecil mendidik putra-putrinya dengan tegas, namun karena Rayya adalah satu-satunya cucu perempuan, ayahnya terlalu memanjakan gadis itu sehingga menjadi pribadi yang egois dan sesukanya.
Rayya juga tumbuh menjadi gadis yang munafik, bisa bertindak berbeda ketika di depan umum atau di tempat pribadi.