Ungkapan cinta yang Sebastian lontarkan membuat Anna melayang keudara. Semua rasa gundah yang dia alami tadi siang menguar entah kemana.
Malam itu mereka lewati dengan penuh cinta yang membara, sampai Anna terpulas begitu mereka selesai mandi.
Sebastian dengan setia memijat pelan kaki istrinya, setelah itu menggaruk kecil bagian perut istrinya yang mulai terasa gatal.
Orang tua bilang itu karena rambut bayi yang kemungkinan lebat, tapi dia tidak percaya bisa saja itu karena hormon istrinya yang berlebih.
Dia memandangi istrinya yang tertidur pulas dengan gaya menyamping, senyumnya mengembang, dia senang dengan Anna yang terbuka seperti ini namun juga terkadang perasaan yang seperti ini pula yang tidak baik untuk kesehatan istrinya.
Dalam hidupnya dia hanya mencintai satu wanita yang kini tengah mengandung buah hatinya. Sudah pernah dia katakan bahwa bidadari sekali pun tidak akan mampu mneggeser Anna dari hatinya apalagi lalat seperti wanita itu.