"Annaya, bagi-bagi itu lihat juga dengan siapa. Kamu tau tidak gaji mereka sangat besar?" Sebastian menarik pinggul istrinya dan mendudukan wanita itu di atas pangkuannya.
Anna mengangguk, "aku tau. Tapi mereka kan adik-adikmu. Sebelum memberi untuk yang lain harus keluarga dulu yang di perhatikan."
"Aku menyesal mengakui mereka bagian dari keluarga." Sebastian mendengus.
"Tidak boleh begitu. Mereka sangat menyayangimu." Anna masih sibuk melipat baju sedangkan Sebastian sibuk membenamkan wajahnya di ceruk leher Anna.
"Aku tidak menyayangi mereka. Yang kamu berikan harganya tidak main-main sayang."
"Jangan pelit Ali." Anna menatap Sebastian penuh peringatan. Kenapa suaminya ini sangat perhitungan sekali?
"Hei, aku akan menjadi ayah dari empat orang anak, kamu pikir masih bisa boros? Hidup di masa depan semakin sulit dan mahal. Kalau tidak pintar mengatur uang dari sekarang bagaimana kita menghidupi mereka?"