"Sekarang ayo sarapan. Cerita pernikahannya sampai disini." Anak-anak kembali fokus pada menu makanannya kecuali Tieta yang masih menunduk lesu, dia sedih karena Zikra tidak mau menikah dengannya.
"Tieta, kamu pasti dapat pangeran berkuda putih." Alya menarik perhatian Tieta. Tapi tidak berhasil, bagi balita itu Zikra lah pangeran berkuda putihnya.
Mereka tentu tidak menanggapi dengan serius obrolan ringan di meja makan ini. Anak-anak punya imajinasi yang jauh tanpa tau apa artinya.
***
Smith dan yang lain tiba dimansion setelah makan siang, Louisa yang memintanya. Sekarang mereka berada diruang keluarga yang cukup menampung mereka semua.
Tatapan nakal Alya tidak bisa di sembunyikan, hanya Fania yang tidak tersipu karena dia tidak melakukan apapun semalam. Fania jadi mengerti maksud dari ucapan suaminya.
