"Egois yang aku rasa adalah betapa beruntungnya aku bertemu dia sehingga hidupku yang kedua ini lebih nyata. Tidak sia-sia. Aku bisa menyesali semua yang terjadi dalam hidupku, tapi tidak dengan pernikahan kita." Anna mendongak lalu tersenyum.
Anna mengangguk, "anggap ruangan itu pintu ajaib, bisa memberi kita rasa sedih dan bahagia secara bersamaan." Sebastian tersenyum.
"Aku ingin mengenalkanmu dengan seseorang." Sebastian menuntun Anna masuk kedalam lift menuju lantai 15.
"Siapa?" Tanya Anna. Hari ini mereka merencanakan banyak hal. Tidak bisa menghabiskan waktu terlalu lama diluar rumah.
"Orang yang berjasa dalam hidupku." Anna memicingkan matanya menatap Sebastian. Jangan sampai dia seorang wanita, masih segar di ingatannya pria ini ingin mesum dengan wanita lain, meski pada akhirnya dia mengatakan jika hanya bergurau.