Brayn berseru riang saat ia tiba di lapangan bola yang hari ini di gunakan para pedagang untuk menjajakan dagangan. Keramaian tidak bisa di hindari, anak tampan itu memegang erat tangan Joko agar tidak terlepas.
Ini hal baru untuknya, ia belum pernah melihat orang jualan menjadi satu seperti ini, mulai dari jualan ikan, ayam, daging, bahan dapur sampai baju pun ada. Sari menjelaskan jika ini hanya ada sebulan sekali dan kebetulan saat Brayn tiba disini bertepatan dengan adanya pasaran.
Brayn mengajak Joko kesalah satu pedagang yang menjual permen gula yang bisa di bentuk sesuai keinginan, anak itu minta di buatkan gambar kuda, dia teringat dengan Morgan si kuda jantannya.
"Kakek, kamu sangat pintar!" Seru Brayn. Penjual itu hanya tersenyum, ia mengira Brayn adalah salah satu turis yang mungkin sedang liburan.