Kepala Anna pusing, dia tidak ingat apapun terkahir kali ia di paksa turun oleh supir yang membawanya, lalu kesadarannya pun hilang.
Situasi ini mirip saat kejadian beberapa bulan lalu, dan dalam keadaan dia berbadan dua juga. Meskipun dia dan suaminya belum memeriksa kandungan, namun dia bisa merasakan makhluk suci itu di dalam rahimnya, masa periodenya belum datang juga.
'Demi papa, kita harus bertahan, nak' batin Anna berdo'a. Ia merasakn air dingin menyiramnya, membuatnya tersentak dan batuk, perlahan ia membuka matanya. Tangan dan kakinya terikat, dia meringkuk seperti bayi. Menormalkan penglihatannya, dia melihat sekeliling. Mendesah pelan karena dua wanita itu masih pingsan.
"Sudah sadar?" Suara pria berat, dengan aksen yang aneh. Anna mendongakkan wajahnya. Ruangan ini sangat remang dan bau minyak mentah, dimana ini? Gedung tua?