"Kek, ada yang ingin aku kenalkan." Harry meraih tangan Lily agar berdiri di sisinya, sedari tadi wanita itu ada di punggung pria gagah ini karena para tetua dan tamu penting tidak menghiraukan kehadirannya, kecuali sepasang mata tua yang menatapnya tajam.
Tuan besar mengalihkan pandangan pada seorang wanita muda yang terlihat sangat cantik, seolah dia mau mengalahkan cucu mantunya, tentu saja sangat jauh. Dengan tatapan dinginnya dia hanya mengangguk kecil, sangat tidak bersahabat. Jika tuan besar sudah begitu tentu yang lain akan mengacuhkannya.
Alya yang melihat itu tersenyum remeh kearah Lily. Wanita itu mencoba tersenyum pada Louisa, namun wanita yang biasanya sangat ramah dan mengaguminya itu pun terlihat acuh. Lily bagai debu yang nempel di lantai licin yang bersih.
Hatinya tertampar, tidak ada satu pun yang mengajaknya bicara, istri para petinggi ini pun enggan menyapanya padahal beberapa di antara mereka mengenalnya dengan sangat baik.