Alya dengan napas memburu memasuki baju yang ia bawa dari kota D kedalam tas kecil miliknya, pertama dalam hidupnya ia merasa sesakit ini. Demi Tuhan hinaan apapun dia terima, tapi yang satu ini sangat melukai harga dirinya, napasnya sampai sesak dan hampir berhenti.
Dalam diam Anna membantu kakaknya melipat pakaian, airmatanya juga tidak berhenti mengalir. Hinaan ini melukai harga diri keluarganya, dan dia tidak akan menghentikan keinginan Alya.
Mendengar suara pintu yang terbuka ia tau jika itu kakak iparnya, dengan cepat ia keluar dari kamar itu untuk memberikan ruang suami istri tersebut bicara. Meskipun untuk saat inu mustahil bagi kakaknya untuk mengerti.
Darren menggumamkan kata maaf saat mereka berpapasan, ia mengangguk kecil sambil tersenyum prihatin. Anna menutup pintu dan kembali ke bawah.
"Sayang," panggil Darren namun di abaikan Alya.