"Mereka ada diruang bawah tanah." lapor Smith, menunduk sopan. Pria itu belum berani mengangkat kepala dan menatap bosnya.
"Bagaimaan anak-anak itu?"
"Kami tidak bisa menyelamatkan mereka semua, sebagian sudah di kirim melalui jalur laut. Kami meminta Maxim Emmiliano untuk mengintai mereka."
"Apa orang-orangku tidak mampu?" Suara dingin Sebastian menandakan dia tidak suka jika melibatkan orang lain dalam misinya.
"Lucas yang memberi jalan ini." Mata elang Sebastian seketika menatap pria bongsor itu.
"Akan lebih baik mafia lawannya mafia, jika kita ceroboh anak-anak dan korban lain di dalam kapal itu mati konyol. Usaha kita sia-sia."
Sebastian mencerna ucapan asistennya, benar jika mereka gegabah maka yang tidak berdosalah ayng menanggung akibatnya, usaha mereka akan sia-sia.
"Anak yang sering bertemu istriku?" Smith semakin menunduk.