Sebastian tidur di paha Anna dan Brayn tidur di atas tubuh ayahnya, mereka menatap bintang dan bulan dengan senyum yang mengemabng.
Malam, bintang dan bulan adalah gambaran dari mereka bertiga, jika malam adalah Sebastian maka bintang adalah Brayn serta bulan adalah Anna.
Mereka diciptakan untuk menjadi satu kesatuan yang tidak akan terpisahkan, selalu bersama sampai dunia ini berakhir.
"Nanti jika aku punya adik, mereka akan seperti taburan bintang-bintang itu yang akan menemani malam dan bulan." Sebastian dan Anna saling menatap lalu tersenyum bahagia.
"Kamu ingin adik berapa?" tanya Sebastian.
"Berapapun yang Tuhan beri, aku akan terima." Tubuh Brayn naik turun teratur sesuai nafas Sebastian.
"Kalau papa?" tanyanya.
"Papa ingin banyak agar rumah kita ramai." Anna mengelus surai suaminya dengan lembut. Sebastian memejamkan mata menikmati sentuhan itu.